Jatengvox.com – Kendal, 11 Agustus 2025 – Upaya mengurangi limbah plastik terus mendapat perhatian berbagai kalangan, termasuk dari mahasiswa dan masyarakat desa.
Salah satu bentuk nyata adalah kegiatan pembuatan gantungan kunci (ganci) resin berbahan dasar sampah plastik bekas bungkus jajanan, yang berhasil menarik perhatian warga sekaligus menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah secara kreatif.
Kegiatan ini berupa pembuatan gantungan kunci berbahan dasar resin yang dipadukan dengan sampah plastik bekas jajanan.
Sampah plastik yang umumnya hanya dibuang, kini dimanfaatkan kembali dengan cara dipotong kecil-kecil lalu dijadikan hiasan dalam resin bening yang dibentuk menjadi ganci beraneka motif. Hasil karya ini tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan edukatif.
Kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 06 bersama anak-anak SD Negeri Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.
Anak-anak sangat antusias belajar mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang kreatif dan bermanfaat.
Pembuatan ganci resin ini dilakukan setiap Jumat siang mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai di Posko KKN 06 Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Suasana kegiatan berlangsung penuh semangat dan kebersamaan.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Dengan cara memanfaatkan bungkus bekas jajanan yang biasanya menumpuk di lingkungan, masyarakat bisa mengolahnya menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan, kreativitas, serta peluang usaha baru yang dapat menambah penghasilan warga.
Proses pembuatan dimulai dengan mengumpulkan sampah plastik bekas jajanan, kemudian dibersihkan dan dipotong kecil-kecil. Setelah itu, plastik dimasukkan ke dalam cetakan kecil yang telah diisi resin cair.
Agar lebih menarik, peserta menambahkan hiasan tambahan seperti glitter atau potongan kertas warna. Resin kemudian didiamkan hingga mengeras.
Setelah selesai, gantungan kunci dipasangi ring logam sehingga siap digunakan atau dijual. Seluruh tahapan dipandu oleh mahasiswa KKN yang sebelumnya sudah mempelajari teknik dasar pembuatan resin.
Antusiasme anak-anak terlihat dari banyaknya yang hadir ke posko 06 untuk ikut menuangkan resin dan menata potongan plastik dalam cetakan.
Mereka tampak gembira melihat bungkus jajanan kesukaan mereka berubah menjadi gantungan kunci unik.
Kegiatan pembuatan ganci resin dari sampah plastik bekas jajan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengubah pola pikir masyarakat mengenai sampah.
Bahwa sampah bukanlah akhir dari sebuah produk, melainkan bisa menjadi bahan baku kreatif yang bermanfaat.
Dengan adanya kegiatan ini, anak-anak Desa Sedayu tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga inspirasi untuk menciptakan kerajinan tangan yang ramah lingkungan sekaligus berpotensi menjadi produk unggulan desa.
Editor : Murni A