Jatengvox.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi melantik 598 Aparatur Sipil Negara (ASN) baru pada Senin (10/11/2025). Prosesi pelantikan dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, di Grhadika Bhakti Praja, Semarang, dan diikuti secara daring serta luring oleh peserta dari berbagai daerah.
Dari ratusan ASN yang dilantik, dua di antaranya mencuri perhatian karena kisah perjuangan mereka. Keduanya adalah guru berkebutuhan khusus yang selama ini tetap aktif mengajar dan mengabdikan diri di dunia pendidikan.
Salah satu di antaranya, Umi Nur Khalifah, guru di SLB Karanganyar, mengaku lega setelah melalui proses panjang hingga akhirnya resmi diangkat sebagai ASN.
Ia mengatakan, status baru ini bukan akhir perjuangan, melainkan awal tanggung jawab yang lebih besar.
“Syukur dan harapannya semoga saya bisa terus berkontribusi di masyarakat, meskipun dengan keterbatasan yang saya miliki. Saya ingin menjadi contoh bagi teman-teman difabel dan anak-anak yang saya ajar,” ujarnya.
Umi berencana memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat proses belajar di sekolahnya.
Menurutnya, teknologi bisa membantu siswa berkebutuhan khusus agar lebih mudah memahami pelajaran dan mengasah kemampuan sesuai potensi masing-masing.
Kisah lain datang dari Rasino, guru karawitan dan pedalangan yang telah mengajar lebih dari satu dekade di SMK Negeri 8 Surakarta. Setelah dilantik, ia mendapat tugas baru di SMK Negeri 1 Karanganyar.
Bagi Rasino, perubahan ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk terus berkembang.
“Saya bangga bisa dipercaya menjadi ASN. Tanggung jawabnya tentu lebih besar, tapi itu menjadi dorongan untuk terus belajar dan memperbaiki diri,” kata Rasino.
Ia bertekad membekali murid-muridnya dengan keterampilan hidup yang bisa dimanfaatkan setelah lulus, terutama dalam bidang seni tradisi yang selama ini menjadi fokus pengajarannya.
Dalam arahannya, Sekda Jateng Sumarno mengingatkan seluruh ASN yang baru dilantik agar selalu menjaga integritas dalam bekerja.
Ia menilai, integritas menjadi pondasi utama dalam menjalankan tugas pelayanan publik.
“Integritas bukan hanya terhadap orang lain, tapi juga terhadap diri sendiri. Itu dasar untuk menjaga amanah yang diberikan,” tegasnya
Editor : Murni A













