Program Dokter Spesialis Keliling Jawa Tengah Tuai Apresiasi, Wamenkes: Layak Jadi Program Nasional

Kamis, 6 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menghadirkan layanan kesehatan menyeluruh melalui Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) kini menuai sorotan positif di tingkat nasional.

Gagasan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin itu mendapat apresiasi langsung dari Wakil Menteri Kesehatan RI, Benjamin Paulus Oktavianus, saat meninjau kegiatan Speling di Boyolali, pada Rabu, 5 November 2025.

“Saya kira ini baru pertama di Indonesia. Kegiatan luar biasa yang sudah dilakukan di 706 desa. Saya ingin belajar agar bisa dilakukan seperti ini di berbagai wilayah,” ujar Benjamin usai meninjau pelaksanaan Speling di Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Boyolali.

Baca juga:  Anti Mainstream! Bidan Sutarmi dan KKN UIN Walisongo Pagerwojo Ubah Pemandian Nglimut Jadi Arena Senam Lansia

Menurut Benjamin, apa yang dilakukan Jawa Tengah lewat Speling melampaui sekadar program cek kesehatan gratis. Dalam kegiatan ini, masyarakat tak hanya diperiksa secara umum, tetapi juga ditangani langsung oleh dokter-dokter spesialis dari berbagai bidang.

Dalam kunjungannya, Wamenkes menyaksikan langsung pemeriksaan oleh dokter spesialis penyakit dalam, anak, kandungan, paru, hingga kejiwaan.

Bahkan, terdapat layanan pemeriksaan antenatal care (ANC) bagi ibu hamil hingga enam kali sebelum melahirkan.

“Program ini lengkap sekali. Ada transfer ilmu dari dokter spesialis kepada dokter umum di puskesmas, jadi pengetahuan mereka meningkat. Ini sangat membantu daerah yang kekurangan tenaga ahli,” kata Benjamin.

Baca juga:  KKN UPGRIS Kelompok 38 Ikut Meriahkan Senam Pagi Bersama Warga Desa Watuagung

Keunggulan lain dari program Speling adalah kolaborasi lintas instansi yang terjalin di dalamnya. Selain melibatkan rumah sakit milik pemerintah dan swasta, kegiatan ini juga disinergikan dengan program lain, seperti gerakan pangan murah dan penyaluran bantuan sosial.

“Ini bukan hanya program kesehatan, tapi bentuk kolaborasi yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Saya akan sampaikan ke Presiden dan Menteri Kesehatan agar bisa dijadikan contoh bagi provinsi lain,” tutur Benjamin.

Sejak diluncurkan pada Maret 2025, program Speling telah menjangkau 706 desa di seluruh Jawa Tengah. Total hampir 10 juta warga telah mendapatkan layanan kesehatan gratis melalui program ini — angka tertinggi secara nasional.

Baca juga:  Menteri PKP Maruarar Sirait Ancam Penjara Penyalahguna KUR Perumahan

Gubernur Ahmad Luthfi menjelaskan, Speling sejalan dengan Asta Cita Presiden RI yang menekankan pemerataan layanan kesehatan hingga ke tingkat desa. Menurutnya, membangun bangsa harus dimulai dari masyarakat desa yang sehat.

“Kalau seluruh desa sehat maka kecamatan, kabupaten, hingga provinsi juga sehat. Basis pembangunan itu dari desa,” tegas Luthfi.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar masyarakat tak hanya sehat secara fisik, tapi juga memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya sendiri. “Sandang, pangan, papan itu penting, tapi kalau tidak sehat ya percuma. Karena itu kesehatan jadi prioritas utama,” imbuhnya.

Editor : Hendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lukisan Purba di Maros Jadi Bukti Teori Out of Nusantara Menurut Fadli Zon
Kemenhaj Siapkan Pelatihan Intensif Petugas Haji 2026 untuk Tingkatkan Layanan Jamaah
PHK Sumbang 0,77 Persen Pengangguran di 2025, BPS Soroti Sektor Industri dan Perdagangan
Kader PKK Jateng Unjuk Kreativitas di Final Lomba Jingle Gelari Pelangi 2025
BRIN Ungkap Mikroplastik Turun Bersama Hujan, DPR Minta Pemerintah Bertindak Cepat
Strategi Budaya Jadi Agenda Penting, Menag Nasaruddin Umar Ajak Semua Pihak Bergerak Bersama
Jawa Tengah Tawarkan Investasi Hijau dan Pangan Bernilai Rp5 Triliun di CJIBF 2025
Wamenkomdigi Tekankan Etika dan Kepercayaan Publik dalam Pengembangan Kecerdasan Artifisial di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 10:02 WIB

Lukisan Purba di Maros Jadi Bukti Teori Out of Nusantara Menurut Fadli Zon

Kamis, 6 November 2025 - 08:42 WIB

Kemenhaj Siapkan Pelatihan Intensif Petugas Haji 2026 untuk Tingkatkan Layanan Jamaah

Kamis, 6 November 2025 - 05:47 WIB

Program Dokter Spesialis Keliling Jawa Tengah Tuai Apresiasi, Wamenkes: Layak Jadi Program Nasional

Rabu, 5 November 2025 - 18:14 WIB

PHK Sumbang 0,77 Persen Pengangguran di 2025, BPS Soroti Sektor Industri dan Perdagangan

Rabu, 5 November 2025 - 14:06 WIB

BRIN Ungkap Mikroplastik Turun Bersama Hujan, DPR Minta Pemerintah Bertindak Cepat

Berita Terbaru