Jatengvox.com – Desa Sendangdawung Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal belum lama ini menjadi saksi dari inisiatif kesehatan yang patut diacungi jempol.
Pemeriksaan kesehatan untuk para lansia oleh pihak puskesmas setempat bertujuan guna memantau kesehatan warganya.
Bu Ny Adik Hidayati selaku Bidan di Desa Sendangdawung mengungkapkan bahwa “Rentang umur 19 tahun ke atas tergolong masuk kategori lansia” yang menjadikan perlu adanya pemeriksaan rutin guna mencegah bahaya yang lebih serius.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut yaitu pada tanggal 22 dan 23 Juli 2025 sekitar pukul 10.00 WIB yang berlangsung di Dusun Dawung Kidul dan Dawung Lor tepatnya di rumah salah satu warga.
Pemeriksaan berjalan dengan penuh antusias dari para warga terutama para lansia. Serangkaian pemeriksaan kesehatan esensial menjadi agenda utama, meliputi pengukuran tekanan darah, cek gula darah, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar perut.

Mahasiswa KKN MB-20 posko 63 dalam hal ini memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan kesehatan masyarakat terutama dalam pelaksanaan teknis pengukuran.
Ini merupakan suatu pengalaman yang berkesan bagi mahasiswa, di sisi lain mendapatkan pengetahuan baru mengenai pemeriksaan, juga menjadikan lebih dekat dengan warga.
Menurut penuturan dari salah satu warga yaitu Bu Sri mengungkapkan bahwa “Permasalahan kesehatan yang dialami oleh warga Desa Sendangdawung berkaitan dengan gula darah yang cukup tinggi untuk para lansia”.
Hal ini membuat pihak puskesmas lebih meninjau warganya untuk melakukan kontrol rutin ke puskesmas.
Kegiatan posyandu lansia tidak berhenti begitu saja, dilanjutkan dengan adanya perkumpulan PKH (Program Keluarga Harapan).
Kehadiran pendamping PKH memiliki peran yang krusial dalam hal ini untuk memberikan informasi yang relevan mengenai gizi seimbang, pola hidup sehat, dan tips-tips praktis untuk mengelola stres serta menjaga kesehatan mental.
Bu Jarmi Diani S.Sos.I, selaku pendamping PKH menegaskan pola hidup sehat dapat diawali dari mengubah pola makan sehari-hari dengan menerapkan “ISI PIRINGKU” di mana dalam konteks ini piring berisi makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus berisikan makanan yang mengandung serat, karbohidrat, dan protein untuk menunjang gizi seimbang.
Selain memberikan informasi mengenai kesehatan, pendamping PKH juga berperan aktif dalam memberikan informasi terkini mengenai bantuan sosial PKH yang dapat diakses oleh keluarga kurang mampu, termasuk yang memiliki anggota lansia.
Sinergi antara puskesmas dan pendamping PKH menciptakan lingkungan yang suportif bagi para lansia.
Selain mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai, juga mendapat dukungan sosial yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.
Melalui sinergi ini, diharapkan agar kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi untuk terus memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan lansia sebagai bagian dari integral Pembangunan Masyarakat yang Berkelanjutan.
(Posko63/Denisa/02)
Editor : Murni A













