Jatengvox.com – Acara penarikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan penutup dari seluruh rangkaian program kerja para mahasiswi yang telah dilaksanakan di Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh.
Acara ini digelar sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan salam perpisahan antara mahasiswi KKN dengan perangkat desa serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Selain itu, kegiatan ini menjadi momen refleksi bersama atas kontribusi yang telah dilakukan selama masa pengabdian, sekaligus mempererat silaturahmi antara mahasiswi KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 06 dengan perangkat desa dan DPL.
Kegiatan hanya melibatkan beberapa perangkat desa, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan seluruh mahasiswi KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 06.
Acara penarikan dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai.
Kegiatan berlangsung pada siang hari agar ibu dosen dan beberapa perangkat desa dapat hadir dengan lebih leluasa setelah menjalani aktivitas sehari-hari.
Bertempat di Balai Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, lokasi ini dipilih karena menjadi pusat kegiatan bersama masyarakat sekaligus tempat pelaksanaan sebagian besar program kerja mahasiswi selama KKN.
Acara penarikan ini juga menjadi simbolis bahwa peserta KKN Moderasi Beragama UIN Walisongo Semarang Posko 06 resmi menyelesaikan pengabdian masyarakat di Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal.
Selain itu, kegiatan ini diisi dengan ucapan terima kasih dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada kepala desa dan perangkat desa yang telah mendukung seluruh program kerja KKN.
Momen ini juga menjadi sarana mempererat hubungan emosional, memperkuat rasa kebersamaan, serta mengenang pengalaman mahasiswi selama berada di tengah masyarakat.
Acara dimulai dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Desa Sedayu, dilanjutkan oleh beberapa perangkat desa, dan diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Dalam sambutannya, Kepala Desa Sedayu, Bapak Junaedi, menyampaikan pesan berharga: “Berpikirlah dengan hati, karena hati tidak akan menjerumuskan. Janganlah berpikir dengan logika atau nafsu, karena itu justru akan menjerumuskan kita.”