Jatengvox.com – Divisi Kesehatan dan Lingkungan KKN Tematik UPGRIS Kelompok 35 melaksanakan kegiatan sosialisasi pengenalan emosi yang diikuti oleh siswa kelas 3 SD N 3 Delik, pada Senin, 8 September 2025.
Program ini hadir sebagai respons atas fenomena yang sering muncul, seperti anak mudah marah, sulit mengendalikan perasaan, atau tidak tahu cara mengekspresikan emosi secara tepat.
Guru bersama fasilitator memberikan pemahaman sederhana tentang berbagai jenis emosi—seperti senang, sedih, takut, marah, dan bangga—serta cara menyalurkannya dengan baik.
“Kami melihat anak-anak usia sekolah dasar sering mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi. Dengan kegiatan ini, mereka dapat lebih sadar diri, belajar mengekspresikan perasaan dengan tepat, dan memahami perasaan teman sebaya,” jelas Aldo Ferdian Ilham, mahasiswa KKN selaku inisiator sosisalisasi ini.
Sosialisasi ini dilakukan dengan metode belajar sambil bermain.
Siswa diajak mengidentifikasi ekspresi wajah yang menggambarkan emosi tertentu, berdiskusi ringan mengenai pengalaman mereka, hingga mempraktikkan cara sederhana untuk menenangkan diri, misalnya dengan menarik napas dalam atau menghitung angka satu sampai sepuluh.
Pendekatan ini terbukti lebih efektif karena anak-anak dapat langsung memahami konsep melalui pengalaman nyata. Salah satu siswa mengaku senang bisa berkesempatan mengikuti kegiatan ini.
“Saya jadi tahu kalau marah harus ditahan dulu, bisa tarik napas. Jadi nggak langsung ngomel atau nangis,” ujarnya polos.
Beberapa siswa lain juga terlihat antusias saat diminta mempraktikkan ekspresi wajah sesuai emosi tertentu.
Kegiatan pengenalan emosi memberi manfaat bagi siswa. Mereka menjadi lebih sadar terhadap perasaan yang muncul dalam diri, belajar mengekspresikannya tanpa menyakiti orang lain, serta mulai memahami perasaan teman sebaya.
Selain itu, pengenalan emosi membantu siswa membangun empati, mengurangi konflik di kelas, serta meningkatkan iklim belajar yang positif.
Guru juga lebih terbantu karena anak-anak mulai terlatih mengontrol perilaku dan sikapnya.
Dengan adanya sosialisasi pengenalan emosi, diharapkan siswa SD N 3 Delik dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara emosional.
Ke depan, program ini sebaiknya dilanjutkan secara berkala dengan dukungan guru, orang tua, serta pihak sekolah. Sinergi tersebut akan semakin memperkuat pendidikan karakter anak sejak usia dini.
Editor : Murni A