Jatengvox.com – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 3 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menggelar pelatihan kewirausahaan kreatif bagi ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Banyuringin pada Sabtu, 8 November 2025.
Acara yang bertajuk “Pelatihan Pembuatan Asbak dari Cangkang Telur” ini dilaksanakan di balaidesa dan disambut antusias tinggi oleh para peserta.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru sekaligus mengedukasi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga.
Cangkang telur yang selama ini hanya dianggap sebagai sampah, ternyata memiliki potensi besar untuk diubah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis, seperti asbak mozaik yang unik dan cantik.
Koordinator KKN Posko 3, Muhammad Irfan Maulana Afifi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program utama KKN di bidang ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat.
“Kami berharap, ilmu yang didapat hari ini tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi dapat diimplementasikan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung upaya desa dalam mengelola limbah rumah tangga,” ujarnya.
Selama pelatihan, para peserta diajarkan langkah demi langkah, mulai dari persiapan bahan, pembersihan dan pengeringan cangkang, teknik pemecahan, hingga proses penempelan (mozaik) pada media asbak, dan finishing.
Ibu-ibu PKK tampak aktif dan bersemangat dalam mempraktikkan setiap tahapan, menunjukkan bakat alami mereka dalam kreativitas.
Keberhasilan acara ini turut mendapat apresiasi mendalam dari pihak PKK Desa Banyuringin. Ibu Lilik Setyawati, selaku Ketua Kader PKK Desa Banyuringin, menyampaikan rasa terima kasih dan harapan besar atas terlaksananya pelatihan ini.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada adik-adik KKN Posko 3 UIN Walisongo atas inisiasinya mengadakan pelatihan yang sangat bermanfaat ini. Pelatihan ini benar-benar membuka mata dan wawasan kami bahwa barang yang terbuang seperti cangkang telur bisa diolah menjadi kerajinan yang indah dan bernilai jual tinggi,” tutup Ibu Lilik Setyawati dengan penuh harap.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan hasil karya asbak cangkang telur dari perwakilan peserta kepada tim KKN, sebagai simbol sinergi positif antara akademisi dan masyarakat dalam upaya pembangunan desa.
Editor : Murni A













