Jatengvox.com – Mahasiswa KKN Reguler ke-85 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Posko 25 turut ambil bagian dalam kegiatan keagamaan masyarakat Dusun Krajan, Desa Pasigitan, Kecamatan Boja, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Mereka ikut memeriahkan perayaan Akhirussanah sekaligus Imtihan Santri yang diselenggarakan oleh Madrasah Diniyah (Madin) Darus Syubhan, sebuah tradisi tahunan yang selalu dinanti warga setempat.
Acara yang dipusatkan di kompleks Madin itu berlangsung meriah dengan arak-arakan keliling desa.
Mahasiswa KKN tak sekadar hadir, tetapi juga ikut mengatur barisan, menjaga keamanan peserta, dan menyemarakkan suasana dengan lantunan shalawat bersama para santri.
Pawai tersebut menjadi simbol syiar Islam sekaligus sarana mempererat kebersamaan antarwarga.
Koordinator Posko 25 KKN UIN Walisongo, Muhammad Rizal Firdaus, menyampaikan bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap tradisi keagamaan masyarakat.
“Kami merasa terhormat dapat menjadi bagian dari acara besar Madin Darus Syubhan. Kegiatan ini mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan kecintaan anak-anak pada nilai-nilai Islam melalui kegiatan yang menyenangkan,” ujarnya.

Usai arak-arakan, kegiatan dilanjutkan dengan pengajian akbar di kompleks Madin yang dihadiri ratusan jamaah dari berbagai dusun sekitar.
Pengajian menghadirkan penceramah Kyai Ustadz Muhammad Farkhan dan berlangsung khidmat.
Mahasiswa KKN Posko 25 berperan aktif membantu kelancaran jalannya acara, mulai dari penataan lokasi, pengaturan keprotokolan, hingga dokumentasi kegiatan.
Mereka turut menata tempat duduk jamaah, menyiapkan perlengkapan suara, menyambut tamu undangan, dan merekam seluruh momen kegiatan dari awal hingga akhir.

Nurjanah, pengajar sekaligus pengasuh Madin Darus Syubhan, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa.
“Tenaga dan ide-ide segar dari adik-adik mahasiswa sangat membantu kami. Acara kali ini berjalan sukses, tertib, dan meriah berkat kerjasama yang baik,” katanya.
Partisipasi Mahasiswa KKN Reguler ke-85 Posko 25 UIN Walisongo dalam kegiatan keagamaan ini menjadi bukti nyata peran mereka sebagai agen perubahan, tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial di tengah masyarakat Desa Pasigitan.













