Jatengvox.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan bahwa kolaborasi menjadi salah satu pilar utama dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing global di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, usai meninjau kegiatan di Apple Developer Academy di Badung, Bali, pada Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, kerja sama lintas pihak — pemerintah, industri teknologi, dan lembaga pendidikan — bukan hanya soal berbagi sumber daya, melainkan membuka pintu bagi tumbuh-kembangnya talenta digital serta munculnya inovasi baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Menjadi bagian dari visi besar Kemkomdigi, kolaborasi disebut sebagai kata kunci dalam diskusi dengan pelaku industri dan pemangku kepentingan.
“Semua ini menjadi titik‐titik yang bisa kita kolaborasikan untuk memperkuat ekosistem digital kita dan memperbanyak digital talent yang dibutuhkan,” ujar Nezar.
Kolaborasi ini semakin penting karena Indonesia menghadapi kebutuhan besar terhadap talenta digital: menurut Kemkomdigi, jumlah talenta digital yang dibutuhkan menuju 2030 sanagat besar.
Jika talenta yang ada tidak ditumbuhkan melalui kerja sama yang kuat, maka Indonesia bisa tertinggal dalam persaingan global di bidang teknologi.
Dalam pertemuan tersebut, Nezar juga menyoroti kerja sama antara Kemkomdigi dan industri teknologi — seperti program AI Talent Factory — sebagai contoh nyata kolaborasi yang membuka akses bagi generasi muda untuk mengembangkan kemampuan digital dari dalam negeri.
Program seperti ini tidak hanya menyediakan pelatihan teknis, tetapi juga membangun model pendidikan vokasi yang relevan untuk menghadapi tantangan kerja di masa depan.
Dengan demikian, talenta digital Indonesia tidak harus keluar negeri untuk mendapatkan pengalaman global; mereka bisa belajar dan berinovasi di dalam negeri, memperoleh akses langsung ke industri.
Hal ini sekaligus menggarisbawahi peran aktif industri teknologi dalam mendukung pembentukan talenta digital nasional — bukan hanya sebagai pengguna juta-an talenta, tetapi sebagai mitra strategis dalam membangun pipeline talenta.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyebutkan bahwa Indonesia masih memiliki defisit talenta digital yang cukup signifikan.
Bahkan menurut data awal yang dirilis Kemkomdigi, kekurangan talenta digital diperkirakan akan bertambah.
Salah satu target yang disebutkan adalah terciptanya 12 juta talenta digital hingga tahun 2030 — ini merupakan tantangan besar melihat kecepatan perubahan teknologi dan kebutuhan industri yang terus meningkat.
Dengan demikian, kolaborasi bukan hanya pilihan — melainkan strategi utama agar target ini dapat tercapai dan secara simultan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Editor : Murni A













