Jawa Tengah Luncurkan Rengganis Pintar untuk Perkuat Industri Hijau dan Ekspor

Jumat, 19 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Institute for Essential Services Reform (IESR) resmi meluncurkan program inovasi Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry sebagai Strategi Peningkatan Ekspor).

Acara peluncuran yang digelar di Gumaya Tower Hotel Semarang, Kamis 18 September 2025, menjadi momentum penting dalam akselerasi industri hijau Jawa Tengah.

Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan industri untuk bertransformasi menuju produksi yang ramah lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing produk ekspor.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa penguatan industri hijau selaras dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang pada 2028 berfokus pada penguatan ekonomi berbasis potensi desa dan energi berkelanjutan.

Baca juga:  KKN UIN Walisongo Mengunjungi Proses Pembuatan Jenang untuk Menyambut Acara Merti Dusun di Desa Wirogomo

“Arah kebijakan 2028 Jawa Tengah adalah peningkatan dan pemerataan ekonomi berbasis desa dan ekonomi hijau, sehingga mulai dari sekarang harus kita tata,” ungkapnya dalam acara Jateng Green Industry Summit 2025 Signing & Launching.

Ia menambahkan, iklim investasi yang ramah lingkungan akan semakin menarik minat investor.

Dengan jaminan ketertiban dan penerapan industri hijau, Jawa Tengah diyakini mampu menjadi magnet investasi bernilai triliunan rupiah.

Salah satu inovasi utama dari program ini adalah hadirnya Klinik Konsultasi.

Melalui layanan ini, pelaku industri mendapatkan ruang dialog, pendampingan, hingga bantuan untuk memperoleh sertifikat industri hijau dari Kementerian Perindustrian tanpa biaya besar maupun proses berbelit.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Kunjungi Rumah Produksi Gula Aren: Menggali Potensi Lokal Desa Wirogomo

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah, July Emmylia, menjelaskan bahwa syarat sertifikasi hijau meliputi penggunaan bahan baku, peralatan, proses produksi, dan pengolahan limbah yang ramah lingkungan.

“Dengan adanya sertifikat hijau, produk bisa lebih mudah masuk pasar ekspor. Sebaliknya, tanpa sertifikat, produk akan terkena pajak karbon yang tentu mengurangi profit,” jelasnya.

Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang bisa menopang pertumbuhan industri hijau.

Salah satu contohnya adalah pengembangan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, tempat PT SEG Solar Manufacturing Indonesia membangun pabrik panel surya.

Baca juga:  Tradisi dan Kreativitas Bersatu: ORBID dan Mahasiswa KKN MIT-20 Posko 118 UIN Walisongo Semarakkan Peringatan Kemerdekaan dengan Lomba dan Merti Dusun

Gubernur Luthfi optimistis penerapan prinsip industri hijau akan mendorong realisasi investasi, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Saat ini, investasi yang sudah masuk mencapai hampir Rp50 triliun, dan ke depan kita arahkan ke sektor ramah lingkungan,” tegasnya.

Direktur IESR, Fabby Tumiwa, yang hadir secara virtual, menyambut baik langkah Pemprov Jateng. Menurutnya, Jawa Tengah sudah menunjukkan kesadaran tinggi terhadap urgensi transisi dari energi fosil ke EBT.

“Ini langkah awal mempercepat pemanfaatan energi terbarukan, pemerataan ekonomi berbasis energi, sekaligus mewujudkan industri hijau berkelanjutan. Yang penting, semua pihak harus terus menguatkan kolaborasi di lapangan,” katanya.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Literatur Institut Desak BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan
Monasmuda Institute Luncurkan Program Kader Miliarder untuk Cetak Generasi Muda Mandiri
Ribuan Desa di Indonesia Masih Belum Terkoneksi Internet, Menkomdigi Dorong Kolaborasi
Ketua Komisi XI DPR RI Tekankan Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045
CPNS 2026 Kembali Dibuka, Ini Sektor yang Jadi Fokus Pemerintah
Aksi Warga Tembongraja Viral, Bupati Brebes Turun Tangan Perbaiki Jalan
Pengurus Baru Dekranasda Kota Semarang Dilantik, Siap Perkuat UMKM Lokal
Mahasiswa KKN Kelompok 30 UPGRIS Latih Siswa SDN Diwak Menari untuk Menumbuhkan Kreativitas dan Percaya Diri

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 07:37 WIB

Literatur Institut Desak BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan

Minggu, 28 September 2025 - 06:51 WIB

Monasmuda Institute Luncurkan Program Kader Miliarder untuk Cetak Generasi Muda Mandiri

Minggu, 28 September 2025 - 06:13 WIB

Ribuan Desa di Indonesia Masih Belum Terkoneksi Internet, Menkomdigi Dorong Kolaborasi

Sabtu, 27 September 2025 - 14:06 WIB

Ketua Komisi XI DPR RI Tekankan Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Sabtu, 27 September 2025 - 10:11 WIB

Aksi Warga Tembongraja Viral, Bupati Brebes Turun Tangan Perbaiki Jalan

Berita Terbaru