Jatengvox.com – Sejumlah pegiat sejarah, literasi, dan seniman di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan bertajuk “Jejak Diplomasi Bahurekso 1614–1629” pada 13–14 September 2025.
Acara ini menjadi momentum penting untuk menggali kembali warisan sejarah lokal sekaligus mendorong pengakuan Tumenggung Bahurekso sebagai Pahlawan Nasional.
Inisiatif ini digagas oleh Kendal Heritage bekerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dispursip) Kendal, Pelataran Sastra Kaliwungu, Kendal Tempo Dulu, dan Kendal Berkain. Kegiatan berlangsung di dua lokasi, yakni Perpustakaan Daerah Kendal dan Omah Wening Kecamatan Kangkung.
Empat Agenda Utama Jejak Diplomasi Bahurekso
Rangkaian acara menghadirkan empat agenda utama yang dirancang untuk menarik minat pelajar, akademisi, hingga pegiat budaya, yaitu:
1. Pameran Literasi Infografik – menampilkan perjalanan hidup Tumenggung Bahurekso lengkap dengan strategi diplomasinya yang berhasil menyatukan para adipati Jawa melawan VOC. Infografis interaktif ini disusun dari sumber-sumber seperti Serat Banten hingga catatan Belanda.
2. Gelar Wicara Kemah Literasi – forum diskusi yang diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai profesi, membahas kiprah Bahurekso bukan hanya sebagai panglima perang, tetapi juga diplomat ulung di era Mataram Islam.
3. Membaca Bahurekso dalam Serat Banten – sesi pembacaan naskah klasik yang mengungkap peran Bahurekso dalam membangun aliansi lokal untuk mendukung Sultan Agung melawan kolonialisme.
4. Workshop Iket Bahurekso – pelatihan membuat iket (ikat kepala) khas Bahurekso sebagai simbol keberanian Jawa, dipadukan dengan cerita lisan tentang kepemimpinannya.
Acara semakin semarak dengan penampilan seni musik, teater, monolog, pembacaan puisi, hingga tari tradisional yang membuat sejarah terasa lebih dekat dengan generasi muda.
Dorongan Menjadi Pahlawan Nasional
Kurator program, Galih Setyo Aji, menilai kegiatan ini lahir dari keprihatinan minimnya ruang diskusi tentang Bahurekso di luar peringatan Hari Jadi Kendal. Menurutnya, Bahurekso seharusnya dikaji lebih luas karena perannya sebagai bupati pertama Kendal (1605) dan tokoh diplomasi penting di Jawa.
Sementara itu, Ketua Kendal Heritage M. Yusril Mirza menegaskan bahwa Tumenggung Bahurekso layak diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
“Bahurekso bukan hanya tokoh penting dalam sejarah lahirnya Kendal, tetapi juga pejuang dengan semangat patriotisme tinggi yang berperan besar melawan penjajah. Sudah selayaknya beliau diakui sebagai Pahlawan Nasional,” ungkapnya.
Kiprah Sejarah Tumenggung Bahurekso
Secara historis, Bahurekso yang bernama asli Jaka Bahu, awalnya adalah abdi dalem Mataram yang kemudian diangkat sebagai panglima perang. Pada 26 Agustus 1628, ia memimpin ribuan pasukan dalam serangan besar ke Batavia melawan VOC. Selain keberanian militernya, Bahurekso juga dikenal sebagai diplomat andal yang mampu membangun koalisi antar-adipati Jawa untuk memperkuat perlawanan terhadap kolonialisme Belanda.
Melalui rangkaian kegiatan ini, para pegiat budaya berharap nama Tumenggung Bahurekso semakin dikenal luas, bukan hanya sebagai pahlawan Kendal, tetapi juga sebagai tokoh perjuangan Nusantara yang layak mendapat pengakuan nasional.***
Editor : Nuristic