Jatengvox.com – Kondisi SMP Negeri 2 Patebon yang terdampak banjir bandang pada 20 Januari lalu hingga kini belum memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.
Banjir yang menyisakan lapisan lumpur tebal membuat proses pembersihan memerlukan waktu yang cukup lama.
Tak hanya merendam seluruh ruang kelas, banjir juga menyebabkan hampir seluruh peralatan dan alat peraga sekolah mengalami kerusakan. Hal serupa juga dialami SD Negeri 2 Kebonharjo, Patebon, yang turut terdampak banjir.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal mengungkapkan bahwa hingga saat ini, proses pembersihan bekas banjir baru mencapai sekitar 40 persen.
Kendala utama yang dihadapi adalah ketebalan lumpur serta curah hujan yang masih tinggi hampir setiap hari.
Sebagai solusi sementara, kegiatan belajar mengajar dialihkan secara daring atau online. Diperkirakan, sistem pembelajaran daring ini akan berlangsung selama satu bulan hingga kondisi sekolah kembali memungkinkan untuk digunakan.
Terkait pengadaan peralatan sekolah yang rusak, pihak Disdikbud Kendal tengah mengupayakan bantuan anggaran dari pemerintah provinsi.
Namun, pencairan dana tersebut masih memerlukan perubahan lokus agar bisa dialihkan untuk penanganan sekolah-sekolah yang terdampak banjir.***