Jatengvox.com – Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai penggerak utama dalam tata kelola kredit alam global. Momentum ini tercipta melalui peluncuran Nature Credit Policy Forum oleh International Advisory Panel on Biodiversity Credits (IAPB) pada COP30, yang bertujuan mempercepat pengembangan pasar kredit alam transparan dan berkelanjutan.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menekankan bahwa mekanisme kredit alam hanya efektif jika didukung kebijakan yang jelas, transparansi, dan akuntabilitas.
“Indonesia menuntut jaminan bahwa manfaatnya mengalir langsung kepada masyarakat setempat sekaligus menjaga keanekaragaman hayati jangka panjang,” ujarnya.
Forum ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, pembuat kebijakan, dan bank pembangunan publik. Indonesia, bersama Prancis dan Inggris, tercatat sebagai tiga negara pertama yang bergabung.
Kehadiran mereka menandai terbentuknya ruang kolaborasi internasional untuk saling belajar, merumuskan kebijakan, dan mempercepat pemulihan alam dengan integritas tinggi.
Peluncuran forum IAPB berlangsung di Paviliun Indonesia dalam sebuah resepsi tingkat tinggi.
Acara ini dihadiri langsung oleh para menteri dan wakil menteri lingkungan, utusan khusus, serta pimpinan bank pembangunan publik.
Forum ini dipandang sebagai tonggak penting dalam upaya global menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, seiring dengan tenggat empat tahun menuju target 2030 yang tercantum dalam Kesepakatan Kunming-Montreal.
Hanif menjelaskan, forum akan memperkuat mobilisasi pembiayaan berbasis kebijakan publik sekaligus memastikan penghargaan terhadap peran penjaga alam di tingkat tapak.
Hingga COP17 Keanekaragaman Hayati di Armenia pada 2026, forum IAPB akan memprioritaskan penguatan tata kelola, peningkatan kapasitas, dan pembangunan infrastruktur pasar.
Hal ini mencakup standar pengukuran agar pembiayaan benar-benar menjangkau lanskap dan komunitas penjaga alam.
Dukungan juga datang dari Sekretaris Kementerian Lingkungan Inggris, Emma Reynolds, yang menyebut platform ini mampu melindungi sistem alam yang menopang kehidupan.
“Dengan bergabung, kami mendukung inovasi dan investasi pasar alam berintegritas tinggi demi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” katanya.
IAPB mengundang pembuat kebijakan, komunitas adat, pelaku usaha, lembaga pembiayaan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuannya untuk memastikan pasar kredit alam berkembang secara inklusif, terukur, dan berlandaskan integritas tinggi, sehingga manfaat ekonomi dan ekologis dapat dirasakan secara merata.
Editor : Murni A













