Jatengvox.com – Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang mengadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah di Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025.
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa kader Posyandu yang berada di Desa Getas.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian dalam mengelola limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah yang sering digunakan ibu untuk memasak.
Pelatihan yang diikuti oleh ibu-ibu kader Posyandu berlangsung dengan antusias, dimulai dengan penjelasan tentang dampak pembuangan minyak jelantah sembarangan.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan manfaat serta peluang usaha dalam mengolahnya, yang disampaikan oleh mahasiswa KKN divisi Ekonomi Kreatif.
“Tanpa disadari, minyak jelantah yang dibuang ke dalam selokan maupun tanah bisa mencemari lingkungan, merusak ekosistem air, bahkan jika digunakan kembali untuk menggoreng makanan bisa mengganggu kesehatan. Minyak jelantah atau minyak bekas pakai dapat didaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menciptakan produk bernilai tambah, seperti dijadikan souvenir untuk pernikahan, untuk mendukung ekonomi kreatif lokal,” ujar salah satu mahasiswa.

Setelah itu, dilakukan praktik langsung proses pembuatan lilin aromaterapi, kemudian ibu-ibu kader memperoleh kesempatan untuk mempraktikkan pembuatan lilin aromaterapi dengan bimbingan mahasiswa KKN.
Proses pembuatan sangat mudah, diawali dengan merendam minyak jelantah menggunakan arang aktif selama kurang lebih 24 jam untuk mengurangi aroma tidak sedap, lalu minyak disaring untuk memisahkan kotoran yang tersisa.
Selanjutnya, minyak dipanaskan terlebih dahulu kemudian dicampur dengan bahan tambahan seperti palm wax sebagai pengeras, pewarna makanan atau pakaian, serta essential oil untuk menghasilkan lilin dengan aroma yang lebih harum.
Setelah proses pencampuran selesai, minyak dituangkan ke dalam wadah cetakan, dan sumbu dimasukkan sebelum mengeras.
Kemudian dibiarkan selama kurang lebih lima jam hingga teksturnya mengeras sempurna dan siap digunakan.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menambah wawasan dan keterampilan dalam memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Editor : Murni A













