Jatengvox.com — Forum Generasi Berencana (Genre) Jawa Tengah bekerja sama dengan Pelataran Sastra Kaliwungu, serta didukung oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, sukses menyelenggarakan Lomba Penulisan Esai Remaja Jawa Tengah 2025 dengan tema “Kontribusi Remaja dalam Perencanaan Kehidupan Berkeluarga.”
Kompetisi yang berlangsung secara daring sejak Agustus hingga September 2025 ini diikuti 340 peserta berusia 16–24 tahun dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Para peserta mengangkat beragam subtema seperti Remaja sebagai Calon Orang Tua Teladan, Kesehatan Mental Remaja, Remaja Cegah Stunting, hingga Perkawinan Anak.
Antusiasme tinggi dari ratusan peserta menunjukkan bahwa generasi muda Jawa Tengah memiliki kepedulian besar terhadap isu sosial di sekitar mereka.
Setelah melalui proses seleksi ketat oleh dewan juri yang kompeten di bidang literasi dan pemberdayaan remaja, 10 finalis terbaik mempresentasikan gagasannya secara virtual pada 10 Oktober 2025.
Dewan juri terdiri atas Heri C. S. (Chief Editor Radio Idola dan Pegiat Literasi Jawa Tengah), M. Lukluk Atsmara Anjaina (Sekjen Pelataran Sastra Kaliwungu & Ketua Forum Genre Jateng 2020–2022), dan Eka Susanti (Pengurus Forum Genre Jateng 2024–2026 & Mapres Utama II Unnes 2025).
Dari hasil penilaian akhir, tiga karya terbaik berhasil meraih penghargaan utama, yakni:
Juara I: Rizqiyani Syifa Widiastuti (Kabupaten Pekalongan) dengan esai “Youth Legal Clinic: Inovasi Paralegal Remaja Desa untuk Advokasi Hukum Cegah Perkawinan Anak.”
Juara II: Finkan Larasati (Kabupaten Purworejo) dengan esai “Nara (Narasi Remaja dan Lansia): Program Storytelling Lintas Generasi Berbasis Empati untuk Menguatkan Kesehatan Mental Remaja dan Kesiapan Berkeluarga.”
Juara III: Adha Dwi Fathurrochman* (Kota Surakarta) dengan esai “Gampilwatch: Inovasi Smartwatch IoT untuk Deteksi Kesehatan Mental Remaja.”
Salah satu dewan juri, Heri C. S., mengaku terkesan dengan kualitas karya peserta.
“Membaca karya-karya peserta membuat saya merasa berbunga-bunga. Ternyata para remaja begitu peduli terhadap isu besar bangsa ini. Mereka mampu menganalisis dan menyuguhkan solusi yang kreatif dan realistis,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesadaran remaja terhadap isu seperti stunting, fatherless, kesehatan mental, dan kekerasan pada anak menunjukkan kepekaan sosial yang tinggi.
“Dulu musuh kita adalah penjajah, kini musuh bersama bernama stunting dan kekerasan terhadap anak. Ide-ide brilian seperti Youth Legal Clinic atau Gampilwatch seharusnya diwujudkan dalam aksi nyata,” tambahnya.
Ketua Forum Genre Jawa Tengah, M. Khotibul Umam, juga menyampaikan apresiasi tinggi atas kreativitas para peserta.
“Remaja bukan objek masalah, tapi sumber solusi. Energi dan ide mereka harus diubah menjadi aksi nyata,” tegasnya.
Umam menambahkan bahwa hasil lomba ini akan ditindaklanjuti dengan program riil.
“Youth Legal Clinic akan kami sinergikan dengan program pencegahan stunting dan perkawinan anak di desa. Nara akan direplikasi di pusat konseling remaja, dan Gampilwatch akan kami dorong dikembangkan bersama sektor teknologi dan kesehatan,” jelasnya.
Presiden Pelataran Sastra Kaliwungu, Bahrul Ulum A. Malik, dalam sambutannya juga menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung keberlanjutan program.
“Sebanyak tiga ratus lebih remaja telah menulis gagasan luar biasa. Semua karya ini akan kami arsipkan dalam buku bunga rampai berjudul Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Remaja Jawa Tengah, sebagai wujud apresiasi dan dokumentasi ide-ide cemerlang mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, pemenang pertama, Rizqiyani Syifa Widiastuti asal Pekalongan, mengaku bangga dan terharu atas pencapaiannya.
“Kemenangan ini bukan soal siapa yang paling hebat menulis, tapi bagaimana ide bisa membawa perubahan nyata. Saya ingin mewujudkan Youth Legal Clinic di tingkat desa agar remaja tahu dan berani memperjuangkan haknya,” ujarnya.
Melalui lomba ini, para remaja Jawa Tengah menunjukkan bahwa tulisan bukan sekadar karya, tetapi cermin kesadaran dan kepedulian terhadap masa depan bangsa.
Forum Genre Jawa Tengah dan Pelataran Sastra Kaliwungu berharap kegiatan ini dapat terus menumbuhkan ekosistem literasi yang memberdayakan remaja, memperkuat karakter, serta melahirkan generasi muda yang kritis, kreatif, dan solutif menuju Jawa Tengah yang berkemajuan.***
Editor : Nuristic