Jatengvox.com – Mencuci pakaian adalah rutinitas harian yang tidak bisa dihindari. Namun, sering kali tanpa sadar kita menggunakan deterjen terlalu banyak.
Selain boros, pemakaian berlebih juga bisa merusak serat pakaian dan membuat mesin cuci cepat rusak.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui tips menghemat deterjen saat mencuci agar hasil tetap bersih tanpa menguras dompet.
Menghemat deterjen tidak hanya soal finansial, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan kulit dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan penggunaan yang tepat, kita bisa menjaga pakaian tetap awet, air lebih ramah lingkungan, sekaligus mengurangi limbah rumah tangga.
Mengapa Perlu Menghemat Deterjen?
Banyak orang berpikir semakin banyak deterjen, semakin bersih hasil cucian. Padahal kenyataannya tidak demikian.
Sisa busa berlebihan justru bisa menempel pada serat kain, membuat pakaian terasa kaku, bahkan memicu iritasi pada kulit sensitif.
Selain itu, deterjen yang berlebihan juga berarti lebih banyak bahan kimia yang masuk ke aliran air. Hal ini berdampak pada pencemaran lingkungan.
Maka, dengan menerapkan tips menghemat deterjen saat mencuci, kita tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga berkontribusi menjaga bumi.
1. Ikuti Takaran yang Disarankan
Kesalahan paling umum adalah menuang deterjen tanpa memperhatikan takaran. Setiap produk biasanya sudah mencantumkan ukuran pemakaian ideal berdasarkan jumlah pakaian dan jenis mesin cuci.
Gunakan sendok takar atau tutup botol deterjen sebagai panduan. Jika cucian tidak terlalu kotor, kurangi sedikit takaran dari anjuran.
Cara ini sederhana, tetapi efektif untuk menghemat penggunaan tanpa mengurangi kualitas kebersihan.
2. Pisahkan Pakaian Berdasarkan Tingkat Kotor
Tidak semua pakaian membutuhkan jumlah deterjen yang sama. Misalnya, pakaian olahraga atau baju anak yang penuh noda jelas membutuhkan perhatian lebih dibandingkan dengan kaos santai yang hanya terkena debu.
Dengan memisahkan pakaian berdasarkan tingkat kotor, Anda bisa menyesuaikan jumlah deterjen yang dipakai.
Pakaian ringan cukup dicuci dengan sedikit deterjen, sementara pakaian sangat kotor bisa menggunakan perendaman terlebih dahulu.
3. Gunakan Teknik Perendaman
Salah satu tips menghemat deterjen saat mencuci adalah merendam pakaian kotor sebelum masuk mesin cuci.
Rendam dengan air dan sedikit deterjen selama 15–30 menit untuk membantu mengangkat noda membandel.
Cara ini membuat proses mencuci lebih ringan, sehingga tidak perlu menuang deterjen berlebihan. Selain itu, pakaian juga lebih cepat bersih tanpa harus dicuci berkali-kali.
4. Pilih Deterjen Berkualitas dan Konsentrat
Deterjen konsentrat biasanya lebih hemat karena hanya membutuhkan sedikit takaran untuk membersihkan lebih banyak pakaian.
Meski harganya mungkin lebih tinggi, namun penggunaannya lebih efisien dan tahan lama.
Selain itu, deterjen dengan formula ramah lingkungan juga patut dipertimbangkan. Tidak hanya lebih lembut di kulit, tapi juga mengurangi pencemaran air.
Memilih produk yang tepat adalah investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan kesehatan.
5. Jangan Gunakan Terlalu Banyak Busa
Ada anggapan salah bahwa semakin banyak busa berarti semakin bersih. Faktanya, busa berlebihan justru menyulitkan proses bilas, membuat mesin cuci bekerja lebih keras, dan memerlukan lebih banyak air.
Gunakan deterjen secukupnya untuk menghasilkan busa moderat. Dengan begitu, mesin cuci lebih awet, pakaian lebih bersih, dan air tidak terbuang percuma.
6. Manfaatkan Mesin Cuci Secara Efisien
Jika menggunakan mesin cuci, jangan mencuci dalam jumlah terlalu sedikit karena tetap membutuhkan deterjen yang sama.
Sebaiknya tunggu hingga pakaian cukup banyak agar penggunaan deterjen lebih efisien.
Selain itu, pilih mode pencucian yang sesuai. Mode cepat (quick wash) biasanya sudah cukup untuk pakaian yang tidak terlalu kotor, sehingga deterjen dan listrik bisa lebih hemat.
7. Tambahkan Baking Soda atau Cuka Putih
Bahan alami seperti baking soda atau cuka putih dapat membantu meningkatkan efektivitas deterjen. Baking soda berfungsi menetralisir bau, sementara cuka membantu melarutkan sisa sabun dan melembutkan kain.
Dengan tambahan ini, Anda bisa menggunakan deterjen lebih sedikit tanpa mengurangi hasil cucian. Selain hemat, pakaian juga terasa lebih segar dan lembut.
8. Bilas dengan Benar
Membilas pakaian dengan baik sangat penting untuk menghindari sisa deterjen yang menempel. Jika dibilas dengan benar, Anda tidak perlu menggunakan deterjen dalam jumlah banyak sejak awal.
Hindari menambah deterjen saat merasa cucian masih berbusa, karena bisa jadi busa tersebut hanya sisa dari pencucian sebelumnya.
Pastikan mesin cuci dalam keadaan bersih agar hasil bilasan lebih optimal.
9. Simpan Deterjen dengan Benar
Kelembapan bisa membuat deterjen bubuk menggumpal dan sulit ditakar dengan benar. Sementara deterjen cair bisa menurun kualitasnya jika terkena panas berlebih.
Simpan deterjen di tempat kering dan tertutup rapat. Dengan cara ini, kualitas deterjen tetap terjaga sehingga hasil cucian konsisten meski menggunakan takaran lebih sedikit.
10. Terapkan Gaya Hidup Hemat dan Ramah Lingkungan
Menghemat deterjen bukan hanya kebiasaan sekali pakai, tetapi bagian dari gaya hidup berkelanjutan.
Dengan kesadaran kecil seperti ini, Anda ikut menjaga keuangan keluarga, kesehatan kulit, sekaligus kelestarian lingkungan.
Mulailah dari langkah sederhana: gunakan takaran tepat, pisahkan pakaian sesuai tingkat kotor, dan manfaatkan bahan alami pendukung.
Lama-lama, menghemat deterjen akan menjadi kebiasaan yang otomatis dilakukan tanpa perlu dipaksa.
Mencuci pakaian bisa tetap efektif tanpa harus boros deterjen. Dengan menerapkan berbagai tips menghemat deterjen saat mencuci, Anda bisa menjaga kualitas pakaian, menghemat biaya rumah tangga, dan sekaligus berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
Mulai dari mengikuti takaran, memanfaatkan perendaman, memilih deterjen konsentrat, hingga menggunakan tambahan alami seperti baking soda, semua bisa menjadi langkah cerdas untuk mencuci lebih hemat.
Jadi, jangan hanya fokus pada hasil cucian yang bersih, tetapi juga bagaimana proses mencuci bisa lebih bijak dan ramah bagi dompet serta bumi.
Editor : Murni A