Kemenag & LPDP Siapkan Rp150 Miliar Lewat MoRA The Air Fund untuk Dosen PTK

Rabu, 3 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali menghadirkan peluang besar bagi para akademisi.

Melalui program MoRA The Air Fund, pemerintah menyiapkan anggaran riset senilai Rp150 miliar yang bisa dimanfaatkan oleh dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dan Ma’had Aly periode 2024–2026.

“Dosen PTK dan Ma’had Aly bisa memanfaatkan anggaran riset kolaboratif yang diberi nama MoRA The Air Fund untuk meningkatkan kualitas penelitian di kalangan Kemenag,” jelas Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Ruchman Basori, saat Sosialisasi MoRA The Air Fund di UIN Raden Mas Said Surakarta, Senin (1/9/2025).

Puspenma sendiri merupakan lembaga baru di lingkungan Kemenag yang bertugas menangani pembiayaan pendidikan strategis, mulai dari Program Indonesia Pintar (PIP), KIP-Kuliah, hingga bantuan beasiswa non-gelar.

Baca juga:  Cara Cek Status Penetapan NIP PPPK Paruh Waktu 2025 Lewat Mola BKN

Kini, melalui MoRA The Air Fund, Puspenma juga fokus mendorong lahirnya riset-riset kolaboratif yang menjawab kebutuhan masyarakat, pendidikan, serta perkembangan sains dan teknologi.

“Dalam tiga tahun terakhir ini, 2024 sampai 2026, LPDP telah mengalokasikan 150 miliar anggaran untuk dimanfaatkan bagi pengembangan penelitian,” tambah Ruchman.

Ia menekankan agar dosen mempersiapkan proposal terbaik yang mampu menjawab problem kemasyarakatan, sosial-ekonomi, hingga tantangan global di bidang ilmu pengetahuan.

Program ini sendiri mengusung empat tema besar: sosial-humaniora, ekonomi dan lingkungan, kebijakan layanan pendidikan dan keagamaan dengan maksimal dana Rp500 juta, serta bidang sains dan teknologi dengan dukungan hingga Rp2 miliar.

Angka fantastis ini tentu menjadi peluang emas bagi dosen yang siap melahirkan karya monumental.

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Toto Suharto, menyebut langkah ini sangat tepat.

Baca juga:  Kemenag Terapkan Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Kanwil Secara Online

“Program MoRA The Air Fund sangat strategis bagi para dosen untuk menerjemahkan program prioritas Menteri Agama seperti kurikulum cinta dan ekotheologi,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika pada 2024 hanya ada tiga kelompok dosen UIN Surakarta yang lolos, maka pada 2025 jumlah itu harus meningkat signifikan.

Tak hanya untuk PTKI, kesempatan juga terbuka bagi dosen dari berbagai latar belakang agama di bawah Ditjen Bimas Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, hingga Konghucu.

Dosen Ma’had Aly pun diberi peluang dengan syarat khusus, di antaranya rekomendasi Majelis Masyayikh serta karya akademik berbahasa Arab sesuai bidang keilmuan.

Ketua Tim Kerja Kerjasama Kelembagaan Puspenma, Hendro Dwi Antoro, menuturkan syarat bagi periset utama MoRA The Air Fund cukup ketat.

Baca juga:  Kemenag Gelar MHQ Internasional Pertama Khusus Disabilitas Netra di Jakarta, Peserta Datang dari 12 Negara

Untuk dosen PTK, misalnya, wajib berstatus WNI, memiliki gelar doktor (S3) dengan pangkat minimal Lektor, serta skor Sinta minimal 50. Kolaborasi dengan perguruan tinggi bereputasi internasional juga sangat diutamakan.

Pada tahun 2024, tercatat sekitar 350 proposal masuk dalam MoRA The Air Fund, namun hanya 47 yang lolos seleksi.

Melihat antusiasme tersebut, Puspenma berencana membuka pendaftaran 2025 lebih luas, agar semakin banyak dosen terlibat melahirkan riset inovatif yang berdampak nyata.

Acara sosialisasi ini turut dihadiri jajaran pimpinan UIN Surakarta, mulai dari Wakil Rektor I Zainul Abbas, Wakil Rektor II Raden Lukman Fauroni, Ketua LP2M Latif Fauzi, para dekan, hingga kaprodi.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap komitmen Kemenag dan LPDP dalam meningkatkan kualitas penelitian di tanah air.

Editor : Hendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan Anggaran Pemulihan Rp51,82 Triliun untuk Bencana Sumatra, Masih Bisa Bertambah
Dampingi Anak Terdampak Banjir, Kemenkomdigi Perluas Layanan Psikososial di Kota Padang
DPR RI Desak Pemerintah Perkuat Respons Bencana di Sumatra, Keselamatan Warga Harus Jadi Prioritas
Menag Nasaruddin Umar Ajak Umat Beragama Gerakkan Kesadaran Merawat Alam
Banjir Ganggu Sekolah di Beberapa Daerah, Kemendikdasmen Pastikan Belajar Tetap Berjalan
Kemendikdasmen Soroti Pentingnya Dongeng sebagai Ruang Kreativitas Anak
Ribuan Warga Padati MAJT, Taj Yasin Ajak Doakan Korban Bencana dalam Jateng Bersholawat
SIT Robbani Kendal Gelar Aksi Donasi untuk Korban Banjir Sumatra, Libatkan Siswa dan Guru

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 05:23 WIB

Pemerintah Siapkan Anggaran Pemulihan Rp51,82 Triliun untuk Bencana Sumatra, Masih Bisa Bertambah

Minggu, 7 Desember 2025 - 12:34 WIB

Dampingi Anak Terdampak Banjir, Kemenkomdigi Perluas Layanan Psikososial di Kota Padang

Minggu, 7 Desember 2025 - 09:34 WIB

DPR RI Desak Pemerintah Perkuat Respons Bencana di Sumatra, Keselamatan Warga Harus Jadi Prioritas

Minggu, 7 Desember 2025 - 06:42 WIB

Menag Nasaruddin Umar Ajak Umat Beragama Gerakkan Kesadaran Merawat Alam

Sabtu, 6 Desember 2025 - 16:14 WIB

Banjir Ganggu Sekolah di Beberapa Daerah, Kemendikdasmen Pastikan Belajar Tetap Berjalan

Berita Terbaru