Jatengvox.com – Semangat kebersamaan dan nilai-nilai budaya lokal terus hidup dalam kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh masyarakat.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini panitia memilih untuk menempatkan pengajian sebagai puncak rangkaian merti dusun, Selasa (05/08/2025).
Pengajian dianggap memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi, sekaligus sebagai bentuk syukur atas kelancaran seluruh kegiatan yang telah berlangsung.
Menariknya, pelaksanaan kegiatan ini juga didukung oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 55 dari UIN Salatiga yang tengah menjalankan pengabdian di Desa Wirogomo. Mahasiswa KKN turut berperan aktif membantu panitia desa dalam persiapan acara.
Sopiyanto menyampaikan kesan mendalamnya terhadap acara tersebut.
“Saya ikut setiap tahunnya karena acara ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi masyarakat,” ujarnya ketika diwawancarai di sela-sela kegiatan.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai ajang kebersamaan warga serta sarana pelestarian budaya dan spiritualitas.
“Rangkaian kegiatan merti dusun biasanya seperti pentas wayang kulit, pentas musik tradisional, hingga bazar rakyat. Semua rangkaian acara itu menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi generasi muda yang ingin mengenal lebih dekat seni dan budaya lokal,” jelasnya.
Surati, warga Desa Kemambang, mengatakan selalu menghadiri acara pengajian yang diselenggarakan oleh desa Wirogomo.
“Saya selalu menghadiri acara pengajian yang diselenggarakan oleh desa Wirogomo, selain mengisi waktu luang juga sebagai bentuk rasa syukur,” katanya.
Ia berharap dari kegiatan ini warga desa senantiasa diberi kemudahan dan kelimpahan dalam hasil bumi.
“Saya berharap dari kegiatan ini semoga warga desa senantiasa diberi kemudahan dan kelimpahan dalam hasil bumi,” harapnya.
Acara ditutup dengan khidmat melalui pengajian dan doa bersama, menandakan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan dengan suasana penuh syukur dan haru. Warga berharap tradisi ini dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk generasi selanjutnya.
Editor : Murni A