Jatengvox.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendorong transparansi layanan publik.
Pada Uji Publik Keterbukaan Informasi tingkat nasional 2025 yang digelar Komisi Informasi (KI) Pusat di Jakarta, Rabu (19/11/2025), Jateng memaparkan berbagai terobosan yang selama ini dikembangkan untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi diwakili oleh Asisten Administrasi Sekda Jateng, Dhoni Widianto.
Didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jateng Agung Hariyadi, Dhoni menyampaikan rangkaian inovasi yang menjadi motor penguatan keterbukaan informasi di provinsi tersebut.
Dalam paparannya, Dhoni menegaskan bahwa Pemprov Jateng tidak hanya menjalankan regulasi, tetapi berupaya menghadirkan layanan informasi yang benar-benar dekat dengan masyarakat.
Salah satunya melalui aplikasi Jateng Ngopeni Nglakoni, platform yang menjadi wajah baru pelayanan publik berbasis digital.
Selain itu, ada pula Jateng SLIM (Sistem Informasi Layanan Mobile) yang mempermudah warga mengakses berbagai layanan pemerintah melalui perangkat seluler.
Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) turut menjadi perhatian, karena memperlihatkan bagaimana informasi dan layanan kesehatan bisa dibawa langsung ke daerah-daerah terpencil.
Dhoni juga menyebut pengembangan internet desa yang kini telah menjangkau sejumlah wilayah sebagai langkah strategis memperkecil kesenjangan digital.
Menurutnya, semua inovasi tersebut merupakan bagian dari tekad Pemprov Jateng menjaga posisinya sebagai daerah dengan keterbukaan informasi terbaik di Indonesia.
Ketua KI Jateng, Indra Asoka Mahendrayana, mengapresiasi proses uji publik yang berjalan lancar.
Ia menyebut pemaparan Dhoni fokus, terukur, dan berhasil menampilkan capaian-capaian penting Jawa Tengah sepanjang 2025.
“Panelis memberi beberapa pertanyaan dan semuanya dijawab dengan baik,” ungkap Indra.
Menurutnya, capaian Jawa Tengah dalam keterbukaan informasi juga sejalan dengan tren positif lain, salah satunya pertumbuhan ekonomi daerah yang berada di atas rata-rata nasional.
Transparansi dinilai menjadi pondasi penting yang memperkuat kepercayaan publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Editor : Murni A













