Jatengvox.com – Peran pendidikan anak usia dini kembali mendapat sorotan penting di Jawa Tengah. Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, memberikan apresiasi tinggi kepada para Bunda PAUD dari berbagai daerah yang dinilai konsisten dan aktif mendorong terwujudnya program wajib belajar satu tahun prasekolah.
Apresiasi tersebut disampaikan dalam kegiatan Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025, yang digelar di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis (18/12/2025).
Acara ini menjadi ruang penghargaan sekaligus refleksi atas kerja panjang para penggerak PAUD di tingkat desa hingga kabupaten/kota.
Dalam kesempatan tersebut, Nawal Arafah menyerahkan penghargaan kepada puluhan Bunda PAUD desa/kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota.
Penghargaan diberikan dalam delapan kategori, yakni Bunda PAUD Berprestasi, Inovasi, Tata Kelola, Perluasan Akses, Peningkatan Mutu, Advokasi, Kolaborasi, serta Bunda PAUD Peduli.
Menurut Nawal, penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi, melainkan pengakuan atas peran nyata Bunda PAUD dalam meningkatkan partisipasi belajar anak usia 0–6 tahun, memperluas akses layanan, serta mendorong kualitas PAUD yang lebih merata dan bermutu di Jawa Tengah.
“Dukungan yang dilakukan para Bunda PAUD ini sangat beragam, mulai dari penguatan kebijakan, alokasi anggaran, sarana prasarana, hingga kreativitas dan inovasi di lapangan,” ungkapnya.
Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah ini berharap, apresiasi tersebut dapat menjadi pemantik semangat agar Bunda PAUD terus bergerak lebih kreatif dan inovatif dalam mewujudkan layanan PAUD yang holistik dan integratif.
“Ini adalah motivasi dari provinsi agar Bunda-Bunda PAUD terus bersemangat mewujudkan PAUD holistik, integratif, dan bermutu,” ujar Nawal usai kegiatan.
Ia juga menekankan bahwa dedikasi di bidang pendidikan anak usia dini merupakan bentuk amal jariyah, sehingga harus dijalani dengan ketulusan dan kepedulian yang berkelanjutan.
Lebih jauh, Nawal mengingatkan bahwa pendidikan usia dini adalah fondasi utama tumbuh kembang anak sekaligus penentu kualitas generasi masa depan. Karena itu, upaya penguatan PAUD tidak semata bertumpu pada anggaran pemerintah.
“Jangan hanya melihat soal anggaran, tetapi bagaimana kita menguatkan PAUD dengan potensi, kreativitas, dan swadaya masyarakat. Pendidikan ini adalah kewajiban kita bersama,” pesannya.
Dalam rangka memperkuat kualitas layanan PAUD, Nawal Arafah juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Kerja sama tersebut difokuskan pada pendampingan pengembangan PAUD di Jawa Tengah, termasuk penguatan kapasitas dan inovasi layanan.
Langkah ini dinilai strategis untuk menjembatani praktik PAUD di lapangan dengan pendekatan akademik dan riset pendidikan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyatakan bahwa Apresiasi Bunda PAUD merupakan bentuk nyata kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap pendidikan anak usia dini.
Menurutnya, PAUD menjadi tahap penting dalam menyiapkan anak memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
“Ketika anak-anak senang dan berkembang di sekolah sejak dini, harapannya angka putus sekolah di Jawa Tengah bisa kita tekan,” ujarnya.
Pemprov Jateng, lanjut Taj Yasin, juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat terkait wajib belajar 13 tahun, termasuk satu tahun prasekolah. Bahkan, bersama Gubernur Ahmad Luthfi, ia mengusung visi “Ngopeni Bocah Nglakoni Wajib Setahun Prasekolah”.
Editor : Murni A













