Pemerintah Percepat Dukungan KUR bagi Pekerja Migran yang Ingin Berwirausaha

Kamis, 9 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bawah pimpinan Maman Abdurrahman menggandeng Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yang dipimpin oleh Mukhtarudin.

Keduanya menandatangani kerja sama strategis untuk memperkuat pemberdayaan pekerja migran Indonesia (PMI), baik yang sedang bekerja di luar negeri maupun yang telah kembali ke tanah air.

Maman menegaskan, kerja sama ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memaksimalkan potensi para pahlawan devisa.

“Kementerian UMKM berkomitmen mengoptimalkan potensi demi kemajuan pekerja migran yang harus dilihat sebagai pahlawan. Proses administrasi dan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pekerja migran juga diharapkan dapat dipercepat,” ujarnya, pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Baca juga:  Sumpah Pemuda 2025 Jadi Momentum Kebangkitan, Ini Arah dan Harapan Kemenpora

Melalui kerja sama ini, Maman berharap para pekerja migran yang telah kembali dari luar negeri dapat bertransformasi menjadi pengusaha.

Kementerian UMKM, katanya, akan memberikan dukungan penuh melalui program pelatihan, akses permodalan, legalitas usaha, kemudahan pasar, hingga perlindungan hukum.

“Pemerintah telah menyediakan berbagai kemudahan bagi masyarakat, termasuk pekerja migran dan keluarganya, yang ingin menjadi wirausaha,” kata Maman.

Ia menambahkan, pekerja migran adalah aset bangsa yang memiliki potensi besar untuk ikut menggerakkan roda ekonomi.

Karena itu, sinergi lintas kementerian, masyarakat, dan sektor swasta menjadi langkah penting untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi kemandirian ekonomi PMI.

“Dukungan yang komprehensif menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan PMI purna penempatan yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera,” jelasnya.

Baca juga:  Gali Potensi Ekonomi Kreatif, Mahasiswa KKN UPGRIS Survei UMKM Gantungan Kunci Miniatur Barongan

Dari sisi Kementerian P2MI, Mukhtarudin menyebut pihaknya kini telah bekerja sama dengan 12 kementerian dan lembaga pelatihan di seluruh Indonesia.

Kolaborasi ini menghasilkan jaringan pelatihan vokasi yang sangat luas, mencakup 37 ribu lembaga dengan kapasitas pelatihan mencapai 8,25 juta peserta.

“Misalnya pelatihan bagaimana mereka membentuk usaha mikro di desanya masing-masing. Di situ, Kementerian UMKM bisa ikut mendampingi dalam prosesnya,” ujar Mukhtarudin.

Ia menuturkan, pelatihan yang diberikan tidak hanya menyiapkan calon pekerja migran, tetapi juga meningkatkan kemampuan wirausaha mereka agar bisa mandiri setelah kembali ke Indonesia.

Adapun negara-negara yang menjadi fokus pelatihan meliputi Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, Belanda, Kolombia, Kanada, hingga Amerika Serikat.

Baca juga:  ZaWa Fun Walk 2025 Hadirkan Bantuan, Beasiswa, dan Expo UMKM Berbasis Wakaf

Sementara itu, penempatan pekerja ke wilayah Timur Tengah masih tertahan karena kebijakan moratorium yang belum dicabut.

Data Pusat Data dan Informasi Kementerian P2MI per Agustus 2025 mencatat, ada 176.712 pekerja migran Indonesia yang tersebar di berbagai negara seperti Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.

Tingginya angka tersebut disebabkan beberapa faktor, antara lain terbatasnya lapangan kerja dalam negeri dan tingginya imbalan kerja di luar negeri.

Namun, pemerintah kini berupaya mengubah pola pikir: bahwa bekerja di luar negeri bukan satu-satunya jalan menuju kesejahteraan, melainkan bisa menjadi batu loncatan untuk membangun usaha di tanah air.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mendagri Minta Daerah Siaga Penuh Hadapi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Longsor
RUU Perlindungan dan Keamanan Siber Dinilai Mendesak di Tengah Maraknya Anak Terpapar Konten Digital
UNS Gandeng Dua RSUD untuk Perkuat Program Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
KPAI Ingatkan Ancaman Radikalisasi Digital pada Anak, Dorong Penguatan Peran Keluarga dan Sekolah
Kreatif dan Edukatif: Mahasiswa KKN Gelar Pelatihan Ganci dari Tutup Botol di SDN Puguh
BSU 2025 Cair Lewat Kantor Pos, Begini Cara Cek dan Ambil Bantuan Rp600 Ribu via Pospay
Lewat COP30, Indonesia Dorong Standar Baru dalam Tata Kelola Kredit Alam
Kasus Perundungan di Tangsel Makan Korban Jiwa, KemenPPPA Desak Penanganan Transparan dan Kolaboratif

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 16:47 WIB

Mendagri Minta Daerah Siaga Penuh Hadapi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Longsor

Rabu, 19 November 2025 - 11:42 WIB

RUU Perlindungan dan Keamanan Siber Dinilai Mendesak di Tengah Maraknya Anak Terpapar Konten Digital

Rabu, 19 November 2025 - 10:29 WIB

UNS Gandeng Dua RSUD untuk Perkuat Program Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Rabu, 19 November 2025 - 07:33 WIB

KPAI Ingatkan Ancaman Radikalisasi Digital pada Anak, Dorong Penguatan Peran Keluarga dan Sekolah

Selasa, 18 November 2025 - 18:07 WIB

Kreatif dan Edukatif: Mahasiswa KKN Gelar Pelatihan Ganci dari Tutup Botol di SDN Puguh

Berita Terbaru