Mahasiswa KKN UPGRIS Desa Gebugan Tampilkan Inovasi UMKM dan Budaya Lokal di Expo KKN Bergas Lor

Senin, 13 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Kegiatan bertema “UPGRIS Mengabdi” menjadi puncak pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2025 yang diselenggarakan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

Acara ini menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk memperlihatkan hasil kerja, kreativitas, dan inovasi selama dua bulan masa pengabdian mereka di desa-desa lokasi KKN.

Melalui Expo KKN Tematik yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bergas Lor, para mahasiswa dari 12 desa menampilkan beragam produk dan kegiatan unggulan, mulai dari pengembangan UMKM, pelestarian budaya lokal, hingga inovasi di bidang lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Setiap kelompok menghadirkan stan pameran yang tidak hanya menampilkan produk, tetapi juga menceritakan perjalanan mereka dalam membangun kolaborasi bersama warga.

Suasana expo berlangsung meriah sejak pagi hari. Acara dibuka dengan senam sehat bersama yang diikuti antusias oleh mahasiswa dan masyarakat setempat.

Setelah itu, panggung utama menampilkan perlombaan tari anak SD bertema tarian tradisional Jawa, disusul dengan seni Reog.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi hasil kerja lapangan, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antara pihak kampus, pemerintah desa, dan masyarakat.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UPGRIS Ikut Serta dalam Kegiatan Rutin Fatayat NU di Dusun Ngaggrong

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UPGRIS, Dr. Sapto Budoyo, S.H., M.H., menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kreativitas mahasiswa yang terjun langsung ke lapangan.

Ia menegaskan bahwa KKN Tematik merupakan wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat, di mana mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengimplementasikan pengetahuan mereka untuk menjawab kebutuhan dan potensi lokal.

“Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda. Karena itu, program KKN UPGRIS dirancang secara tematik agar kegiatan mahasiswa bisa benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Ada desa yang fokus pada UMKM, pendidikan, kesehatan lingkungan, hingga literasi digital. Mahasiswa hadir bukan sekadar untuk belajar, tetapi untuk menjadi bagian dari masyarakat, berinovasi, dan memberi solusi nyata,” ungkap Dr. Sapto Budoyo saat memberikan sambutan di acara expo tersebut.

Salah satu kelompok yang mencuri perhatian adalah Kelompok 25 KKN UPGRIS Desa Gebugan.

Perwakilan mereka dalam lomba tari anak tingkat SD berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara dua di antara perwakilan desa lainnya.

Mahasiswa dari kelompok ini juga menampilkan tema kebudayaan Gebugan melalui stan pameran yang memadukan unsur seni, produk lokal, serta hasil inovasi mahasiswa secara kreatif dan menarik.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UPGRIS Buat Reflektor Jalan untuk Tingkatkan Keselamatan Warga di Desa Watuagung

Berbagai produk unggulan desa turut dipamerkan, mulai dari sirup pala, permen pala, kopi Lempuyangan, donat, hingga lilin aromaterapi dari minyak jelantah—produk yang lahir dari program kerja mahasiswa di bidang kesehatan dan lingkungan.

Produk-produk tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama es sirup pala khas Desa Gebugan yang menjadi primadona selama expo berlangsung.

Selain itu, desain stan kelompok 25 juga menonjol karena menampilkan unsur estetika dan kreativitas tinggi, mencerminkan semangat mahasiswa dalam menggabungkan budaya dan inovasi modern.

Tak hanya dari sisi produk, mahasiswa juga berperan aktif dalam membantu pelaku UMKM lokal melakukan branding, pengemasan, hingga promosi digital agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Upaya ini sejalan dengan pesan Wakil Rektor III yang mendorong mahasiswa untuk terus menjadi agen perubahan dan inovasi di masyarakat.

“Mereka belajar bagaimana mengatasi permasalahan nyata, berdialog langsung dengan warga, dan menyesuaikan pendekatan sesuai kondisi lapangan. Dengan begitu, mereka belajar mengabdi sekaligus berinovasi,” tambah Dr. Sapto.

Baca juga:  Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 5 Ikuti Senam Pagi Bersama Warga RT 4 Kaligawe

Expo KKN Tematik 2025 di Bergas Lor menjadi bukti nyata kolaborasi antara kampus, pemerintah desa, dan masyarakat.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pengabdian bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi proses pembelajaran hidup yang mengajarkan kerja sama, kreativitas, dan kepedulian sosial.

Bagi mahasiswa UPGRIS, khususnya kelompok 25 Desa Gebugan, expo ini menjadi puncak perjalanan yang penuh makna—tempat di mana ilmu bertemu dengan aksi, dan inovasi bertemu dengan budaya.

Perwakilan Kelompok 25, Mayhendra Kusuma, menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan bisa berpartisipasi dalam expo tersebut.

“Expo ini jadi momen buat kami menunjukkan apa yang sudah kami lakukan di desa. Dari yang awalnya cuma ide sederhana, sekarang bisa jadi produk nyata dan dikenal banyak orang. Kami juga senang bisa bantu UMKM lokal biar lebih percaya diri bersaing di pasar digital,” ungkap Mayhendra Kusuma.

Melalui semangat “UPGRIS Mengabdi”, mereka membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari desa—dari hal-hal sederhana, dan dari semangat mahasiswa yang ingin memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mendagri Minta Daerah Siaga Penuh Hadapi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Longsor
RUU Perlindungan dan Keamanan Siber Dinilai Mendesak di Tengah Maraknya Anak Terpapar Konten Digital
UNS Gandeng Dua RSUD untuk Perkuat Program Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit
KPAI Ingatkan Ancaman Radikalisasi Digital pada Anak, Dorong Penguatan Peran Keluarga dan Sekolah
Kreatif dan Edukatif: Mahasiswa KKN Gelar Pelatihan Ganci dari Tutup Botol di SDN Puguh
BSU 2025 Cair Lewat Kantor Pos, Begini Cara Cek dan Ambil Bantuan Rp600 Ribu via Pospay
Lewat COP30, Indonesia Dorong Standar Baru dalam Tata Kelola Kredit Alam
Kasus Perundungan di Tangsel Makan Korban Jiwa, KemenPPPA Desak Penanganan Transparan dan Kolaboratif

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 16:47 WIB

Mendagri Minta Daerah Siaga Penuh Hadapi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Longsor

Rabu, 19 November 2025 - 11:42 WIB

RUU Perlindungan dan Keamanan Siber Dinilai Mendesak di Tengah Maraknya Anak Terpapar Konten Digital

Rabu, 19 November 2025 - 10:29 WIB

UNS Gandeng Dua RSUD untuk Perkuat Program Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Rabu, 19 November 2025 - 07:33 WIB

KPAI Ingatkan Ancaman Radikalisasi Digital pada Anak, Dorong Penguatan Peran Keluarga dan Sekolah

Selasa, 18 November 2025 - 18:07 WIB

Kreatif dan Edukatif: Mahasiswa KKN Gelar Pelatihan Ganci dari Tutup Botol di SDN Puguh

Berita Terbaru