Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Bagi umat Islam, pendidikan bukan hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga merupakan proses membentuk karakter dan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam. Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang sempurna, yaitu manusia yang mempunyai karakter yang berakhlak mulia. Untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan sarana serta strategi yang tepat supaya manusia mampu menghambakan diri kepada Allah SWT. Langkah tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan.
Islam sebagai agama dan cara pandang hidup memiliki ketentuan yang tertulis dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. Akan tetapi, seiring perkembangan arus globalisasi dalam konteks pendidikan, tata cara mendidik dalam Islam tersebut mengalami dikotomi bahkan dekonstruksi konsep-konsep keilmuan. Pola pendidikan agama ini perlu dibenahi supaya tidak semakin menjauh dari syariat dan ajaran yang sudah ditentukan. Pendidikan agama ini sangat penting dilakukan sedari usia anak-anak untuk melatih dan membiasakan diri dengan ketentuan agama.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi kelompok 125 KKN MAs yang dibimbing langsung oleh Ibu Dosen Lita Nafratilova, S.SiT., M.Keb., bertempat di Kampung Jambai Makmur, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, dalam menanggapi problematika tentang pendidikan agama ini adalah dengan menghadirkan program kerja Quantum Qur’an. Kegiatan tersebut merupakan program pokok yang dirancang oleh kelompok 125 yang berfokus di bidang keagamaan. Quantum Qur’an dilaksanakan rutin setiap hari setelah selesai sholat Maghrib berjamaah di Masjid Nurul Huda, Kampung Jambai Makmur, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak.
Program kerja ini sebagai pengawal dari kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh kelompok KKN 125 selama 40 hari pelaksanaan KKN di kampung tersebut. Sasaran dari kegiatan ini yaitu anak-anak usia dini sampai remaja di sekitar Kampung Jambai Makmur, dengan pengelompokkan belajar menjadi 4 kelompok, di antaranya yaitu ngaji Al-Qur’an, setoran hafalan Al-Qur’an, ngaji buku Iqro, dan setoran hafalan doa-doa pendek. Masing-masing kelompok belajar tersebut mempunyai penanggung jawab masing-masing dari mahasiswa/mahasiswi kelompok KKN 125.
Kegiatan ini dilaksanakan rutin untuk mengaji dari Senin sampai Sabtu. Di hari Minggu sebagai hari puncak Quantum Qur’an, pelaksanaan belajar diganti menjadi waktu Subuh dengan konsep Didikan Subuh. Kegiatan yang dilakukan selama Didikan Subuh ini di antaranya adalah kultum, tilawah Qur’an, pelafalan surat-surat pendek, dan pelafalan doa-doa pendek. Pelaksana dari kegiatan Didikan Subuh ini adalah anak-anak yang sudah dipilih terlebih dahulu dari hasil penilaian selama proses belajar di Quantum Qur’an.
Prosedur penilaian dari Quantum Qur’an adalah anak-anak diberi lembar harian yang harus mereka isi dan disetorkan ke masing-masing penanggung jawab untuk diberi nilai. Bentuk penilaian yaitu bintang 1, 2, dan 3 dengan catatan tertentu. Di akhir pekan, tepatnya di kegiatan Didikan Subuh, lembar tersebut akan diberi paraf oleh ketua kelompok dan anak-anak akan diberi hadiah sebagai bentuk apresiasi karena rutin mengikuti kegiatan.
Sebelum melaksanakan program kerja ini, ketua kelompok sudah melakukan survei kebutuhan dan hal-hal yang perlu digiatkan kembali dari Kampung Jambai Makmur. Dari kegiatan tersebut, antusias anak-anak sangat terlihat dari mereka yang menjadi lebih giat dan semangat datang ke Masjid Nurul Huda. Antusiasme anak-anak ini menunjukkan respon yang baik terhadap program kerja yang dijalankan oleh kelompok KKN MAs 125.
Program pokok yang dirancang oleh kelompok 125 KKN MAs ini bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan warga melalui kegiatan berjamaah di masjid. Sehingga, sebagai program KKN Muhammadiyah Aisyiyah yang mengedepankan nilai-nilai keislaman, kelompok KKN MAs 125 yang diketuai oleh Iwa Yodhistira dari Program Studi Teknik Informatika, berkomitmen untuk terus menggiatkan kegiatan Quantum Qur’an ini di setiap harinya. Program Quantum Qur’an ini menjadi tolak ukur dari kelompok 125, di mana kegiatan kami merepresentasikan program KKN Muhammadiyah Aisyiyah, yang mana unsur keagamaan menjadi unsur yang tak pernah lepas dari praktik kehidupan. Program tersebut juga bukan semata-mata hanya karena dakwah ataupun pendidikan, tetapi juga sebagai wadah interaksi yang positif antara mahasiswa KKN dengan warga desa.
Desa atau Kampung Jambai Makmur merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Secara administratif, desa ini berada di wilayah Kecamatan Kandis yang memiliki luas 894,17 km² dengan topografi berupa dataran rendah, perbukitan, dan kawasan rawa. Jenis tanah di wilayah ini didominasi oleh tanah podsolik, aluvial, organosol, dan gley yang mendukung aktivitas pertanian dan perkebunan. Luas wilayah Desa Jambai Makmur secara pasti belum tercatat dalam data publik, namun diperkirakan mencapai sekitar 8.471 hektare berdasarkan distribusi rata-rata desa di Kecamatan Kandis. Kampung Jambai Makmur ini terdiri dari 3 dusun, setiap dusun terdiri dari 2 RK atau Rukun Kampung yang terbagi lagi menjadi beberapa rukun tetangga atau RT.
Kampung Jambai Makmur dipimpin langsung oleh seorang penghulu (sebutan untuk kepala desa) dan seorang kerani (sebutan untuk sekretaris desa). Masyarakat yang menempati kampung ini heterogen, multikultural dari berbagai suku, namun didominasi oleh suku Jawa. Warga hidup saling berdampingan dengan perbedaan tersebut.
Penyusun:
Lita Nafratilova, Iwa Yodhistira, Salsabila Azizah, Rahma Maulida Erizal, Nabila Dwi Mutia, Putri Suci Rahmayani, Wahyu Putri Bunda, Endang Kristi, Muhammad Ihsan Gunawan, Windy Ariyanah, Thiya Andriani, Agung Kurnia, Sultan Akbar
Editor : Murni A