Jatengvox.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kelompok 59 membuat inovasi unik di Dusun Derasan, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali. Mereka bersama warga setempat membuat tulisan nama dusun “DERASAN” menggunakan ecobrick berbahan dasar sampah plastik.
Ketua kelompok KKN, Dimas Saputro, mengungkapkan ide ini berawal dari persoalan klasik di pedesaan: menumpuknya sampah plastik rumah tangga yang kerap dibakar atau dibuang ke sungai.
“Daripada sampah hanya dibakar atau dibuang ke sungai, kami ingin mengubahnya jadi sesuatu yang punya nilai dan bisa dikenang. Maka lahirlah ide membuat nama dusun dengan ecobrick,” ujar Dimas.
Ide itu mendapat sambutan positif dari warga. Bagi masyarakat Derasan, program ini bukan sekadar proyek mahasiswa, tetapi gerakan nyata untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Dalam proses pembuatannya, mahasiswa bersama warga menggelar kegiatan pengumpulan sampah plastik dari rumah ke rumah. Anak-anak hingga ibu-ibu ikut berpartisipasi mengumpulkan sampah plastik dan mengisinya ke dalam botol hingga padat.
Ratusan botol ecobrick yang telah terkumpul kemudian dirangkai menjadi huruf-huruf besar penyusun kata “DERASAN”. Rangka besi digunakan agar tulisan lebih kokoh sebelum ecobrick disusun membentuk huruf satu per satu.
Suasana gotong royong begitu terasa. Ada yang memotong besi, menyusun botol, hingga menyiapkan konsumsi untuk para pekerja. Kekompakan warga dan mahasiswa menjadi kunci sukses terwujudnya karya tersebut.
Kini, tulisan “DERASAN” berdiri megah di pintu masuk dusun dan menjadi ikon kebanggaan masyarakat setempat. Spot ini bahkan kerap dijadikan tempat berfoto oleh warga maupun pengunjung yang melintas.
Kepala Dusun Derasan, Suparjo, menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN dan seluruh warga yang terlibat.
“Ini bukan hanya tulisan nama dusun, tapi simbol cinta lingkungan dan bukti nyata bahwa sampah bisa punya nilai. Saya berharap Dusun Derasan bisa dikenal sebagai dusun hijau dan jadi contoh untuk desa lain,” katanya.
Dengan hadirnya tulisan nama dusun dari ecobrick ini, Dusun Derasan kini memiliki identitas baru yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga sarat makna. Melalui semangat, kreativitas, dan gotong royong, masyarakat berhasil membuktikan bahwa dari sampah pun bisa lahir karya yang bernilai dan inspiratif.
Editor : Murni A













