Jatengvox.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi menetapkan kembali KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum untuk periode 2025–2030.
Keputusan itu diambil dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI MUI yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada Sabtu (22/11/2025).
Forum tertinggi organisasi ini kembali memilih sosok pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien, Kediri, tersebut melalui mekanisme musyawarah mufakat.
Sidang Munas XI dipimpin Ketua Steering Committee (SC), KH Masduki Baidlowi. Usai rangkaian pembahasan, keputusan tim formatur dibacakan oleh Buya Amirsyah Tambunan, yang kini juga dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal MUI untuk lima tahun mendatang.
KH Anwar Iskandar bukan nama baru dalam jajaran kepemimpinan MUI. Ia mulai memegang posisi Ketua Umum pada 2023, menggantikan KH Miftachul Akhyar.
Pada Munas tahun ini, ia kembali terpilih melalui sistem Ahlul Halli wal Aqdi atau sistem formatur yang beranggotakan 19 orang.
Sistem ini menjadi ciri khas MUI dalam memastikan proses pemilihan berjalan dengan musyawarah, mempertimbangkan pengalaman, dan menjaga keseimbangan unsur yang terlibat.
Selain menetapkan ketua umum, Munas XI juga menyusun formasi pimpinan MUI untuk periode 2025–2030. Tiga tokoh ditetapkan sebagai Wakil Ketua Umum, yakni:
KH M Cholil Nafis
KH Marsudi Syuhud
Buya Anwar Abbas
Sementara itu, Buya Amirsyah Tambunan resmi mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal.
Penyusunan kepengurusan mengacu pada Peraturan Organisasi (PO) MUI Nomor 01/PO-MUI/VI/2025 tentang Pedoman Pemilihan Pengurus MUI.
Tahapannya meliputi penetapan formatur, pemilihan ketua umum, penyusunan Dewan Pimpinan, hingga pembentukan Dewan Pertimbangan.
Komposisi formatur sendiri diambil dari berbagai unsur, mulai dari Dewan Pimpinan MUI Pusat demisioner, Dewan Pertimbangan, MUI provinsi, pimpinan ormas Islam, tokoh perguruan tinggi Islam, hingga perwakilan pesantren.
Terpilihnya kembali KH Anwar Iskandar membawa harapan baru bagi penguatan peran MUI sebagai lembaga yang menjadi rujukan umat.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu-isu keumatan, kebangsaan, hingga dinamika sosial menjadi tantangan yang perlu dijawab dengan panduan yang jelas dan menenteramkan.
Dengan kepemimpinan yang berkesinambungan, MUI diharapkan mampu memperkuat kontribusinya dalam menjaga harmoni sosial, merespons persoalan aktual secara bijaksana, serta terus membimbing umat dalam menghadapi berbagai perkembangan zaman.
Munas XI menjadi penanda bahwa konsolidasi internal organisasi tetap berjalan, sembari membuka ruang kolaborasi lebih luas bersama pemerintah, ormas, dan elemen masyarakat lainnya.
Editor : Murni A













