Jatengvox.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menilai ajang balap dunia MotoGP Mandalika 2025 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), berjalan sukses.
Selain kemegahan sirkuit dan antusiasme penonton, keberhasilan lain yang patut diapresiasi adalah lancarnya jaringan telekomunikasi sepanjang acara berlangsung pada 3–5 Oktober 2025.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital (Dirjen Infradigi) Kemkomdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyebutkan bahwa tidak ditemukan gangguan jaringan selama perhelatan.
Menurutnya, kesuksesan ini merupakan hasil kerja keras Tim Pengendali Frekuensi Radio (PFR) yang secara rutin melakukan pengawasan dan pengendalian frekuensi.
Wayan Toni menjelaskan, Tim PFR memastikan setiap spektrum frekuensi digunakan sesuai jalur dan tidak saling mengganggu.
Upaya tersebut penting untuk menjaga kestabilan komunikasi antara berbagai pihak, mulai dari panitia, pembalap, tim teknis, hingga media internasional.
“Kami memastikan setiap penggunaan frekuensi berada pada jalur yang tepat dan tidak saling mengganggu. Stabilitas jaringan telekomunikasi menjadi faktor penting dalam keberhasilan penyelenggaraan event kelas dunia seperti MotoGP,” ujar Toni dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Tim PFR sendiri bernaung di bawah Dirjen Infradigi, dengan dukungan dari sejumlah satuan kerja seperti Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas II Mataram dan Balmon SFR Kelas I Jakarta.
Kolaborasi ini memastikan pengawasan dilakukan secara menyeluruh sejak sebelum acara dimulai hingga selesai.
Ketua Tim Monitoring dan Penertiban SFR, Mohan Rifqo, mengungkapkan bahwa selama ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, pihaknya memantau sekitar 218 frekuensi terdaftar yang digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari komunikasi internal hingga sistem telemetri.
“Selama ajang berlangsung, kami memantau 218 frekuensi terdaftar untuk kebutuhan komunikasi, video, dan telemetri. Alhamdulillah, seluruh kegiatan berjalan lancar tanpa adanya gangguan atau interferensi berbahaya,” tutur Mohan.
Pengawasan intensif ini dilakukan sejak 1 Oktober, beberapa hari sebelum balapan dimulai, untuk memastikan setiap kanal komunikasi bekerja optimal.
Wayan Toni menambahkan, kelancaran komunikasi di MotoGP Mandalika 2025 menjadi bukti bahwa Indonesia semakin siap menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional lainnya.
Infrastruktur digital yang kuat dan pengawasan profesional menjadi fondasi penting dalam mendukung event kelas dunia.
“Keberhasilan ini menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah ajang internasional lain dengan infrastruktur digital yang andal dan aman bagi semua,” tegasnya.
Editor : Murni A
