Jatengvox.com – Mahasiswa KKN Reguler 85 Posko 22 Desa Ngabean melakukan kunjungan ke UMKM Siomay Ngularan pada Jumat, 14 November 2025.
Usaha kuliner legendaris ini telah berdiri sejak tahun 1995 dan masih dikelola dengan penuh dedikasi oleh Bu Rubiatun, pemilik usaha siomay ngularan ini yang sudah berjalan selama kurang lebih tiga dekade.
Dalam kunjungan tersebut, Bu Rubiatun menceritakan perjalanan panjang usahanya. Ia menuturkan bahwa siomay buatannya dulu hanya memiliki satu varian.
Namun, seiring berkembangnya selera anak muda, inovasi pun terus dilakukan.
“Dulu buatnya cuma siomay biasa, tetapi karena sekarang pembelinya kebanyakan anak muda, jadi harus ada inovasinya. Makanya dibuat berbagai varian isi, mulai dari isi telur, bakso, daging, sampai tahu isi,” ujarnya.
Menariknya, proses produksi siomay ini masih mempertahankan cara tradisional. Bu Rubiatun menjelaskan bahwa ia pernah mencoba menggunakan alat modern, tetapi mesin justru cepat rusak dan tidak kuat.
Karena itu, seluruh proses mulai dari menguleni adonan hingga perebusan tetap dilakukan secara manual.
Perebusan pun masih menggunakan kayu bakar agar panasnya merata dan hasil siomay tetap terjaga kualitasnya.
Saat ini, Siomay Ngularan dibantu oleh sepuluh karyawan yang seluruhnya masih memiliki hubungan keluarga dengan pemilik.
Mereka bekerja setiap hari mulai pukul 07.30 hingga 17.00, dan dapat bekerja lebih lama jika pembeli sedang ramai.
Usaha ini mampu menjual sekitar 200–300 porsi siomay setiap hari, dengan harga terjangkau mulai dari Rp5.000 per porsi.
Selain pembeli yang datang langsung, terdapat pula reseller yang rutin mengambil dagangan setiap pagi, bahkan ada pesanan dari pabrik untuk dibagikan kepada para pekerja.
Warung Siomay Ngularan buka setiap hari mulai pukul 08.00 untuk persiapan dan mulai melayani pembeli sekitar pukul 09.00.
Usaha ini hanya libur ketika pemilik memiliki hajatan, sambatan, atau keperluan keluarga lainnya.
Konsistensi inilah yang membuat Siomay Ngularan terus dicintai dan menjadi pilihan warga sekitar.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan UMKM desa, mahasiswa KKN Posko 22 juga membantu membuatkan banner promosi untuk meningkatkan jangkauan pemasaran.
Salah satu mahasiswa KKN, Alfi, menyampaikan, “Kami berharap banner ini dapat membantu Siomay Ngularan semakin dikenal luas. Usaha yang sudah bertahan 30 tahun ini punya kualitas dan cerita yang luar biasa, sehingga sangat layak untuk terus berkembang,” tuturnya.
Selama tiga dekade, Siomay Ngularan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi salah satu kuliner kebanggaan Desa Ngabean.
Inovasi rasa, kualitas produksi, serta kerja keras keluarga besar pengelola menjadikan usaha ini inspirasi bagi UMKM lokal lainnya.
Penulis : Riztiyana Maharani
Editor : Murni A













