Jatengvox.com – Mahasiswa KKN Reguler 85 Posko 22 Desa Ngabean terus aktif menjalankan program kerja bertema “Sosialisasi Anti-Bullying dan Bijak Menggunakan Media Sosial” yang menyasar peserta didik sekolah dasar di wilayah Desa Ngabean, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu di SDN 3 Ngabean, SDN 1 Ngabean, dan SDN 2 Ngabean pada akhir Oktober hingga awal November 2025.
Sosialisasi pertama dilaksanakan di SDN 3 Ngabean dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 3 hingga kelas 6. Acara berlangsung interaktif dan penuh antusiasme.
Dua pemateri dari mahasiswa KKN, yakni Wanda Puspita dan Umi Shakila, menyampaikan materi secara bergantian.
Wanda menjelaskan tentang anti-perundungan, yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu verbal dan fisik.
“Perundungan verbal misalnya menghina atau mengejek teman, sedangkan perundungan fisik seperti memukul dan menendang. Keduanya sama-sama menyakitkan dan dapat berakibat panjang bagi korban,” jelas Wanda.
Shakila kemudian melanjutkan dengan materi tentang bijak menggunakan media sosial.
“Bijak bermedia sosial penting agar kita tidak kecanduan, tidak menjadi korban pencurian identitas, dan tidak terlibat dalam perundungan di dunia maya atau cyberbullying,” ujar Shakila.

Setelah sesi penyampaian materi, peserta didik diminta mengisi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
LKPD ini berfungsi membantu siswa memahami konsep materi yang dipelajari, melatih keterampilan berpikir kritis, dan memperkuat pemahaman melalui kegiatan reflektif.
Melalui kegiatan ini, siswa menjadi lebih paham tentang makna saling menghargai dan pentingnya menggunakan media sosial secara sehat.
Kegiatan kedua dilaksanakan di SDN 1 Ngabean setelah seluruh siswa kelas 1 sampai 6 melaksanakan salat duha bersama.
Sosialisasi kali ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Najwa dan Umi Shakila, yang membawakan materi dalam dua sesi.
Sesi pertama dimulai pukul 07.30 WIB dan sesi kedua pada pukul 09.30 WIB. Najwa menyampaikan materi mengenai anti-perundungan, dengan penjelasan yang sama bahwa bullying dapat berupa perilaku verbal maupun fisik, dan keduanya dapat berdampak buruk terhadap korban.
Selanjutnya, Shakila kembali menyampaikan materi bijak bermedia sosial.
“Gunakan media sosial dengan bijak. Jangan sampai kita lupa makan, lupa belajar, atau bahkan lupa salat hanya karena terlalu lama bermain ponsel,” pesannya.
Kegiatan berjalan lancar dan diakhiri dengan sesi tanya jawab serta foto bersama seluruh peserta didik dan mahasiswa KKN.
Sosialisasi ketiga sekaligus penutup rangkaian kegiatan sosialisasi dilaksanakan di SDN 2 Ngabean, setelah para siswa kelas 1 sampai 6 menyelesaikan kegiatan rutin Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ).
Kegiatan ini melibatkan empat pemateri, yaitu Fadil, Wanda, Najwa, dan Hanum, yang membawakan dua sesi utama.
Sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB oleh Fadil dan Wanda.
Sesi kedua dimulai pukul 09.30 WIB oleh Najwa dan Hanum.
Fadil menjelaskan tentang bahaya perundungan, baik verbal maupun fisik, serta dampak jangka panjang yang dapat menimbulkan trauma bagi korban.
“Akibat perundungan tidak hanya sebentar, tapi bisa bertahan lama dan meninggalkan luka psikologis yang dalam,” tegasnya.
Wanda menambahkan pentingnya kebijaksanaan dalam bermedia sosial, agar anak-anak tidak menjadi korban ataupun pelaku cyberbullying.
Pada sesi kedua, Najwa dan Hanum menyampaikan materi serupa dengan pendekatan yang lebih komunikatif agar peserta didik lebih mudah memahami.
“Bijak bermedia sosial harus dimulai sejak dini, supaya kita bisa memanfaatkan teknologi untuk hal positif,” ujar Hanum menutup sesi.
Melalui tiga kali pelaksanaan sosialisasi ini, mahasiswa KKN Reguler 85 Posko 22 Desa Ngabean berharap dapat menanamkan nilai-nilai empati, tanggung jawab, serta etika digital kepada generasi muda.
Edukasi ini menjadi langkah nyata mahasiswa dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan bebas perundungan, sekaligus mendorong anak-anak agar lebih cerdas dalam bermedia sosial di era digital.
Penulis : Riztiyana Maharani
Editor : Murni A













