Program OASIS Schoolyards Jadi Bukti Sekolah Bisa Selamatkan Lingkungan Mulai dari Halaman Sendiri

OASIS Schoolyards di Semarang

Jatengvox.com – Suasana Balai Kota Semarang pada Kamis (12/6/2025) terasa istimewa. Ratusan pendidik, pejabat daerah, hingga pegiat filantropi hadir menyaksikan hasil kerja nyata yang bukan hanya menyegarkan secara visual, tapi juga berdampak langsung bagi ketahanan lingkungan.

Inilah momen puncak dari program OASIS Schoolyards Semarang, sebuah inisiatif yang tidak hanya mengubah wajah sekolah dasar menjadi lebih hijau, namun juga menanamkan semangat peduli iklim sejak dini.

Program yang berjalan selama sembilan bulan ini terbukti mampu mengintegrasikan pembelajaran perubahan iklim dengan transformasi fisik ruang sekolah.

Lima sekolah dasar dan madrasah di Kota Semarang, yakni MI Darul Ulum, MI Mirfa’ul Ulum, SDN Gebangsari 01, SDN Kaligawe, dan SD Marsudirini Gedangan, menjadi percontohan sukses dari program ini.

Baca juga:  Unissula Raih Rekor Mahasiswa Baru Terbanyak di Jawa Tengah, Inilah Keunggulannya

Apa yang membedakan OASIS Schoolyards dari program lainnya adalah pendekatan kolaboratif dan berbasis solusi alam.

Halaman sekolah tak lagi sekadar tempat bermain biasa, tetapi disulap menjadi ruang multifungsi untuk belajar, bermain, sekaligus belajar mitigasi perubahan iklim.

Prosesnya pun melibatkan semua elemen: guru, siswa, hingga orang tua. Tak heran jika hasilnya terasa nyata dan membumi.

Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta, mengapresiasi pendekatan yang digunakan dalam program ini.

Ia menyatakan, “UNESCO menyoroti bahwa krisis terbesar dunia adalah perubahan iklim, bukan perang, sehingga pendidikan perubahan iklim adalah prioritas utama. Saat ini 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.”

Menurut Ananto, langkah yang ditempuh Semarang ini membuktikan bahwa pendidikan perubahan iklim bukan sekadar wacana global, tetapi bisa diterjemahkan ke dalam aksi nyata di tingkat lokal dan sekolah.

Baca juga:  PLN Kasih Diskon 50% Tambah Daya Listrik! Cuma Sampai 23 Mei 2025, Cek Syaratnya

Sebuah refleksi atas bagaimana kebijakan nasional dan internasional dapat berjalan selaras dengan kebutuhan daerah.

Pelaksanaan program ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara PT Global Dairi Alami (MilkLife), Resilient Cities Network (R-Cities), dan Pemerintah Kota Semarang.

Diluncurkan pada September 2024, inisiatif ini menunjukkan bahwa sinergi antara sektor swasta, organisasi internasional, dan pemerintah daerah bisa melahirkan perubahan besar.

Nini Purwajati, Kepala Hubungan Kemitraan Regional Asia-Pasifik R-Cities, menggarisbawahi bahwa pendekatan lokal sangat penting dalam membangun ketangguhan iklim.

“Termasuk, mengintegrasi dengan program sekolah Adiwiyata yang sudah memiliki sejarah dan ekosistem yang kuat. Ini membuktikan bahwa kota-kota Asia bisa jadi pelopor inovasi berbasis komunitas untuk isu ketahanan iklim secara global,” katanya.

Baca juga:  Gudang MinyaKita Palsu di Bogor Raup Ratusan Juta, Takaran Minyak Dikurangi Diam-Diam

Dengan membawa praktik global dari Paris namun tetap menyesuaikan dengan kekuatan lokal Indonesia, OASIS Schoolyards menawarkan model inovatif yang relevan dan aplikatif.

Lebih dari sekadar proyek penghijauan, program ini memperkuat sekolah-sekolah menghadapi risiko nyata seperti banjir rob dan gelombang panas—dua hal yang makin sering melanda wilayah pesisir seperti Semarang.

Dari sisi pemerintah daerah, dukungan penuh pun diberikan. Perwakilan dari Pemkot Semarang, Budi Prakosa, menyatakan optimismenya terhadap dampak jangka panjang program ini.

“Harapannya ke depan, sekolah dan madrasah yang ada di Kota Semarang benar-benar bisa menjadi oase bagi padatnya kota,” ujarnya.***

 

Pos terkait

mandira-ads