Jatengvox.com – Pemandangan tak biasa terekam di sebuah SPBU Shell. Sebuah mobil dinas kepresidenan, Maung V3 Garuda Limousine, terlihat tengah mengantre untuk mengisi bahan bakar.
Kejadian ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial, memicu beragam spekulasi dan sindiran dari warganet.
Mobil berwarna putih itu terlihat berjejer bersama satu unit Maung Garuda lainnya.
Kemunculannya di SPBU non-Pertamina memicu pertanyaan besar: mengapa kendaraan dinas negara tidak menggunakan bahan bakar dari perusahaan pelat merah?
Spekulasi pun bermunculan, mengaitkannya dengan dugaan kasus korupsi di Pertamina yang belakangan ini mencuat ke publik.
Banyak yang menyoroti dugaan pencampuran bahan bakar impor RON 90 dengan RON 92 yang dikabarkan terjadi di Pertamina.
Publik pun semakin curiga bahwa BBM yang dijual tidak sesuai standar, sehingga pejabat sendiri enggan menggunakannya.
Seorang pengguna X dengan akun @TOMhelby membagikan video tersebut dengan menulis, “Maung MV3 Garuda Limousine isi BBM di SPBU Shell bukan di Pertamina.”
Sontak, komentar pedas pun bermunculan. Seorang netizen menulis, “Berarti BBM Pertamina bener-bener dioplos ya,” sementara yang lain menyindir, “Pegawai BPJS aja pakai asuransi swasta bro, soalnya dah tau bobroknya.”
Maung Garuda sendiri merupakan kendaraan dinas kepresidenan pertama yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.
PT Pindad, yang berbasis di Cimahi, Jawa Barat, diketahui telah memproduksi empat unit Maung Garuda Limousine, dua di antaranya digunakan sebagai kendaraan dinas Presiden dan Wakil Presiden.
Peristiwa ini semakin memperkuat ketidakpercayaan publik terhadap kualitas BBM Pertamina.
Apakah ada yang salah dengan bahan bakar buatan negeri sendiri? Ataukah ini hanya kebetulan semata?
Yang jelas, sorotan terhadap dugaan kasus BBM oplosan ini semakin panas, dan publik menunggu tanggapan dari pihak berwenang.***