Jatengvox.com – Kebakaran besar yang melanda California Selatan pada Jumat terus memusnahkan kawasan sekitarnya, dengan api yang marak mengorbankan sekurang-kurangnya 11 nyawa dan menghancurkan ribuan struktur.
Meskipun pihak berkuasa tengah berupaya menilai kerusakan dan mencari punca kebakaran, satu pertanyaan lebih besar muncul: Apakah tingkat kerusakan ini bisa dikurangi, atau apakah ini sudah menjadi ‘normal baru’ dalam era bencana terkait perubahan iklim?
Tinjauan CNN terhadap laporan pemerintah dan wawancara dengan lebih dari 12 pakar menunjukkan bahwa jawabannya adalah gabungan dari kedua-duanya.
Pegawai kota dan daerah Los Angeles menggambarkan kebakaran ini sebagai kejadian ‘badai sempurna’, di mana tiupan angin kencang yang mencapai 160 kilometer per jam menghalangi mereka untuk menggunakan pesawat yang sangat dibutuhkan untuk menyiram air dan bahan penghalang api di kawasan yang terimbas pada awal kebakaran.
Konsensus para pakar yang diwawancarai oleh CNN menunjukkan bahwa kombinasi angin kencang, kondisi kekeringan ekstrem, dan kebakaran berulang di kawasan yang sama menyebabkan kerusakan meluas yang sulit dihindari. Namun, masih ada langkah-langkah yang bisa diambil manusia untuk mengurangi dampak bencana ini.
Manajemen vegetasi yang tidak konsisten, infrastruktur yang semakin rusak, serta kurangnya perencanaan menjadi faktor yang memperburuk kebakaran yang telah memusnahkan lebih dari 55 mil persegi, menghancurkan ribuan bangunan, dan merenggut sedikitnya 11 nyawa.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh mengenai kejadian tersebut.
“Percayalah, kami akan melakukan penilaian lengkap untuk melihat apa yang berfungsi dan apa yang tidak, serta untuk memperbaiki atau mengambil tindakan terhadap siapa saja, departemen, individu, dan lainnya,” katanya.
Salah satu aspek yang diperkirakan akan menjadi fokus dalam penyelidikan adalah peran penting sistem air dalam pemadaman kebakaran. Pada pagi Rabu, ketika angin kencang menyebabkan api semakin membesar, petugas pemadam kebakaran melaporkan kekhawatiran mereka melalui komunikasi radio.
“Kami kehilangan tekanan hidran,” kata seorang petugas pemadam kebakaran sekitar pukul 2:45 pagi waktu setempat saat meminta bantuan untuk mengisi ulang tangki.
Meskipun sistem hidran berfungsi dengan baik, menurut para pakar, sistem air tetap tidak cukup untuk memadamkan kebakaran sebesar ini, apalagi dengan keterbatasan penggunaan helikopter dan pesawat akibat angin kencang.
“Saya rasa tidak ada sistem air di dunia ini yang bisa siap menghadapi jenis kejadian seperti ini,” kata Greg Pierce, pakar sumber daya air dari Universitas California Los Angeles (UCLA).
Namun, hidran yang berfungsi dapat membantu mengurangi kerusakan, seperti menyelamatkan sebuah rumah atau memadamkan bara api yang masih menyala di area tertentu. Gubernur Gavin Newsom, melalui surat terbuka kemarin, mengarahkan dilakukan ‘kajian independen’ terhadap utilitas di kota tersebut, serta menyebutkan bahwa kekurangan pasokan air pada awal kebakaran sangat memprihatinkan.
“Kita perlu jawaban tentang bagaimana hal ini bisa terjadi,” ujarnya.
Kebakaran yang dimulai pada petang hari itu mendorong pengungsian baru dari kawasan sekitar kebakaran, termasuk dari daerah mewah seperti Getty Center.
Sementara itu, perintah berkurung diberlakukan di daerah-daerah yang telah dipindahkan akibat meningkatnya kasus pencurian. Puluhan orang ditangkap di seluruh Los Angeles, sementara beberapa warga membentuk patroli bersenjata untuk menjaga rumah mereka.
Kepala Polisi Los Angeles, Jim McDonnell, memberikan peringatan bahwa para pelaku pencurian akan ditahan, dengan hukuman penjara hingga enam bulan atau denda sebesar AS$1.000 (sekitar RM4.500).
Tentara Nasional juga telah dikerahkan untuk memperkuat penegakan hukum di daerah tersebut.***