Hijaukan Pantai Mangunharjo, PDNA Kota Semarang dan Mahasiswa Unimus Lakukan Aksi Tanam Mangrove

Jatengvox.com – Lewat gerakan kolaboratif bertajuk PROMAS & Gubug Nasyiah, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Semarang bersama Himpunan Mahasiswa D3 Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) sukses menggelar kegiatan penanaman mangrove, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga edukasi lingkungan, Sabtu–Ahad (14–15/06/2025), di kawasan pesisir Pantai Mangunharjo.

Berbekal semangat milad ke-97 Nasyiatul Aisyiyah, aksi yang mengusung tema “Hijau Pesisirku, Sehat Wargaku: Mangrove untuk Air, Udara, dan Kesehatan” ini berhasil menanam sebanyak 300 bibit mangrove.

Kegiatan ini tidak hanya menyentuh aspek pelestarian alam, tetapi juga mengajak masyarakat untuk melihat langsung keterkaitan antara ekosistem pesisir, udara bersih, dan kesehatan warga.

Bersama warga, relawan mahasiswa, dan para kader PDNA, bibit-bibit itu ditanam dalam suasana penuh semangat. Lumpur yang lengket, sengatan panas matahari, dan rasa lelah tidak menjadi penghalang. Justru, itu menjadi bagian dari cerita yang akan selalu dikenang.

Baca juga:  Alfamart Resmi Kuasai Gerai Lawson Senilai Rp200 Miliar, Apa Dampaknya?

“Kami ingin membuktikan bahwa merawat bumi adalah tanggung jawab semua orang, termasuk generasi muda perempuan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli terhadap pesisir dan masa depan anak cucu kita?,” ungkap Prasasti Nugrahaning Gusti, Ketua PDNA Kota Semarang.

Penanaman ini bukan sekadar aktivitas simbolik. Ini adalah aksi konkret yang sarat makna. Terlebih, mangrove punya peran vital dalam menjaga garis pantai dari terjangan ombak.

Tak banyak yang tahu, akar-akar mangrove yang saling terjalin itu mampu meredam gelombang, menahan sedimentasi, serta menyerap karbon lima kali lipat lebih efektif dibandingkan hutan tropis biasa.

Baca juga:  ASN Bisa Work From Anywhere 24-27 Maret 2025! Strategi Pemerintah Atasi Kemacetan Mudik Lebaran?

Sungguh, mangrove adalah benteng alami yang paling kuat melindungi manusia dari krisis iklim.

Selain menanam, peserta juga mendapatkan wawasan penting tentang pentingnya peran mangrove terhadap kualitas udara dan air laut, lewat sesi edukasi yang dikemas menarik.

Kesehatan pun tak luput dari perhatian. Bersama Klinik Kualita Medica, diadakan layanan pemeriksaan gratis sebagai bentuk kepedulian terhadap warga pesisir.

Gerakan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, Lazismu, dan mitra lainnya.

“Aksi ini adalah wujud komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan. Kami ingin masyarakat tidak hanya menanam, tetapi juga merawat dan menjaga,” ujar Fadya Annajwa,

Baca juga:  Tragis! Bocah 2 Tahun di Jakarta Selatan Terseret Arus Saat Evakuasi Banjir

Ketua HIMA D3 TLM Unimus. Ucapan tersebut menegaskan bahwa gerakan lingkungan sejatinya bukan sekadar program sesaat, melainkan gaya hidup baru yang harus diterapkan secara konsisten.

Kehadiran tokoh-tokoh penting dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Semarang seperti Dr Listyaning, Dra Sri Rahayu, MPd, dan Nur Laela BY, SPd, hingga perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Semarang menunjukkan bahwa aksi ini bukan gerakan kecil.

Bahkan, Wakil Ketua PDM, Dr AM Jumai, memberikan apresiasi mendalam, “Aksi tanam mangrove ini bukan sekadar program lingkungan, tetapi juga dakwah bil hal. Ini menunjukkan bahwa kader perempuan Muhammadiyah mampu hadir menjawab isu-isu strategis global secara konkret.”

***

 

Pos terkait

mandira-ads