Jatengvox.com – Isi ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Pernyataannya dalam sebuah kajian yang diunggah di akun TikTok sahabatuaschannel mendadak viral dan menuai beragam reaksi dari warganet.
Dalam ceramahnya, UAS mengkritisi program makan bergizi gratis yang diberikan pemerintah kepada anak-anak sekolah.
Menurutnya, tanggung jawab utama negara bukanlah sekadar menyediakan makanan bagi anak-anak, melainkan memastikan para kepala keluarga memiliki pekerjaan yang layak agar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Tugas negara itu bukan ngasih makan anak. Tugas negara itu ngasih kerja kepada bapaknya. Anaknya ya diurus bapaknya. Ngapain negara ngurus?” tegasnya.
UAS juga menilai kebijakan tersebut kurang tepat sasaran dan seharusnya pemerintah lebih berfokus pada penyediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
“Negara itu menyediakan lapangan kerja. Bapaknya punya gaji, ngasih makan anaknya bergizi. Begitu konsepnya,” lanjutnya.
Pernyataannya ini pun menuai perdebatan di media sosial. Ada yang mendukung pandangan UAS dengan alasan bahwa peran utama negara memang seharusnya menciptakan kondisi ekonomi yang stabil.
Namun, tak sedikit pula yang menilai bahwa kebijakan pemberian makan gratis merupakan langkah positif untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Kritik UAS juga mengarah pada penggunaan dana APBN untuk membiayai program tersebut.
“Bagaimana anak dikasih makan dari APBN, sementara ayahnya dibiarkan tidak punya pekerjaan?” pungkasnya.
Tak butuh waktu lama, video ceramah ini langsung viral dan telah ditonton lebih dari satu juta kali.
Pro kontra terkait pernyataan UAS masih terus berlanjut, dan menjadi perdebatan di berbagai platform media sosial
Heboh! Ceramah UAS Soal Makan Gratis Anak Sekolah Tuai Kontroversi, Sentil Kebijakan Pemerintah?
Isi ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Pernyataannya dalam sebuah kajian yang diunggah di akun TikTok sahabatuaschannel mendadak viral dan menuai beragam reaksi dari warganet.
Dalam ceramahnya, UAS mengkritisi program makan bergizi gratis yang diberikan pemerintah kepada anak-anak sekolah.
Menurutnya, tanggung jawab utama negara bukanlah sekadar menyediakan makanan bagi anak-anak, melainkan memastikan para kepala keluarga memiliki pekerjaan yang layak agar bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Tugas negara itu bukan ngasih makan anak. Tugas negara itu ngasih kerja kepada bapaknya. Anaknya ya diurus bapaknya. Ngapain negara ngurus?” tegasnya.
UAS juga menilai kebijakan tersebut kurang tepat sasaran dan seharusnya pemerintah lebih berfokus pada penyediaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.
“Negara itu menyediakan lapangan kerja. Bapaknya punya gaji, ngasih makan anaknya bergizi. Begitu konsepnya,” lanjutnya.
Pernyataannya ini pun menuai perdebatan di media sosial. Ada yang mendukung pandangan UAS dengan alasan bahwa peran utama negara memang seharusnya menciptakan kondisi ekonomi yang stabil.
Namun, tak sedikit pula yang menilai bahwa kebijakan pemberian makan gratis merupakan langkah positif untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Kritik UAS juga mengarah pada penggunaan dana APBN untuk membiayai program tersebut.
“Bagaimana anak dikasih makan dari APBN, sementara ayahnya dibiarkan tidak punya pekerjaan?” pungkasnya.
Pro kontra terkait pernyataan UAS masih terus berlanjut, dan menjadi perdebatan di berbagai platform media sosial.***