Jatengvox.com – Selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 Mei 2025, para pemuda yang tergabung dalam GP Ansor, IPNU-IPPNU, PIK-R, hingga komunitas Beringin Teduh Ringinarum mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan oleh BNN Kabupaten Kendal.
Tak ketinggalan, pihak pemerintah desa pun turut ambil bagian, menandakan komitmen serius Ringinarum dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
“Fungsi Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dari BNN adalah untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba,” begitu disampaikan dalam agenda tersebut.
IBM sendiri merupakan langkah strategis yang berfokus pada pelibatan masyarakat secara langsung agar bisa menjadi agen deteksi dini dan intervensi awal di lingkungannya masing-masing.
Kepala BNNK Kendal, Anna Setiyawati, S.Sos., M.M, menyampaikan apresiasi dan dukungannya atas semangat para pemuda Ringinarum.
“Kami terus mensuport kegiatan IBM Ringin Putih untuk menjadi garda terdepan memerangi narkoba yang ada di Desa Ringinarum,” ujar Anna.
Yang membuat haru, bukan hanya keikutsertaan organisasi besar, tapi juga sinergi lintas elemen yang terwujud nyata.
Ormas keagamaan, komunitas pemuda, hingga struktur desa bisa duduk bersama, belajar bersama, dan bertekad membangun gerakan bersama melawan narkoba.
Tak hanya dibekali teori, peserta Bimtek juga diajak untuk aktif mengenali gejala awal penyalahgunaan narkoba di lingkungannya, sekaligus berperan sebagai pendamping ketika menemukan kasus-kasus ringan yang butuh tindakan dini.
Semua ini bertujuan agar penyalahgunaan tak berkembang menjadi ketergantungan yang lebih serius.
Kalimat pamungkas yang menggema selama kegiatan pun tak kalah menggugah: “Desa Ku Bersih, Desaku Tanpa Narkoba. Ringinarum Jaya!” Sebuah seruan sederhana namun punya daya ledak besar untuk menginspirasi desa-desa lain.
Di akhir kegiatan, suasana haru dan bangga menyelimuti wajah para peserta. Mereka bukan hanya pulang membawa sertifikat, tapi juga membawa tekad baru.
Ada rasa tanggung jawab yang tumbuh, bahwa menjaga desa dari bahaya narkoba bukan hanya tugas aparat atau lembaga tertentu, tapi juga menjadi bagian dari komitmen warga sipil, utamanya para pemuda.***