Jatengvox.com – Jagat media sosial tengah diramaikan oleh kabar mengejutkan terkait Novi Citra Indriyati, seorang guru SD Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Novi, yang juga merupakan vokalis band Sukatani, diberhentikan dari pekerjaannya setelah lagu yang ia bawakan, Bayar Bayar Bayar, menjadi viral dan menuai sorotan publik.
Lagu tersebut diduga menyindir isu tertentu hingga memicu reaksi dari pihak kepolisian.
Bahkan, Novi bersama bandnya disebut-sebut diminta untuk menarik lagu tersebut serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Kejadian ini pun memunculkan spekulasi bahwa pemecatan Novi sebagai guru berkaitan dengan kontroversi yang terjadi.
Namun, pihak sekolah membantah adanya kaitan antara pemberhentian Novi dengan lagu viral yang ia bawakan.
Kepala SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menegaskan bahwa keputusan tersebut murni karena pelanggaran kode etik yang berhubungan dengan syariat Islam.
“Pemberhentian ini bukan karena lagu atau musik yang ia tekuni, melainkan karena adanya pelanggaran kode etik yang telah ditetapkan oleh sekolah kami,” ujar Eti.
Lebih lanjut, Eti menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil pada Kamis, 6 Februari 2025, sebelum lagu Bayar Bayar Bayar ramai diperbincangkan dan sebelum permintaan maaf dari band Sukatani beredar di media sosial.
Di sisi lain, banyak rekan kerja Novi yang terkejut dengan kabar pemberhentiannya.
Ali Prayogi, salah satu staf tata usaha di sekolah tersebut, mengaku tidak menyangka bahwa Novi memiliki latar belakang sebagai vokalis band punk.
“Kami tidak menyangka bahwa Novi adalah seorang vokalis band beraliran punk. Di sekolah, ia dikenal sebagai sosok guru yang baik di kalangan murid dan rekan-rekan guru,” tutur Ali.
Novi sendiri telah mengabdi sebagai guru musik untuk kelas empat di SDIT Mutiara Hati sejak tahun 2020.
Kini, publik terus memperdebatkan kasus ini, mempertanyakan sejauh mana batasan antara profesi guru dan kebebasan berekspresi di luar lingkungan kerja.***