Penguatan Keluarga dan Ekonomi Perempuan, PKK Jateng Canangkan Kapulaga di Pekalongan

Jumat, 21 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatengvox.com – Upaya memperkuat ketahanan keluarga di Jawa Tengah kembali mendapat dorongan baru. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, bersama Plt Kepala BKKBN Jateng Brigjen Pol Hery Wiyanto, mencanangkan Hari Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana dan Kelompok Usaha Berbasis Keluarga (Kapulaga) di Pendapa Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Kamis (20/11/2025).

Acara ini bukan sekadar seremonial. Sejak pagi, rangkaian kegiatan layanan publik dan pemberdayaan masyarakat digelar serentak—mulai dari layanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pembuatan akta kelahiran dan KTP, pelayanan KB, pelatihan PATBM, hingga pameran UMKM dan UPPKA. Rombongan juga meninjau PAUD Mawar serta layanan Posyandu yang menerapkan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Dalam sambutannya, Nawal Yasin menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi pemerintah dan masyarakat. Kapulaga—yang untuk pertama kalinya dicanangkan di Talun—dibangun sebagai wadah bersama bagi kader PKK dan perempuan pelaku usaha yang ingin memperkuat ekonomi keluarga.

Baca juga:  Pemprov Jateng dan ChildFund Kolaborasi Wujudkan Lingkungan Ramah Anak dan Dorong Minat Remaja di Sektor Pertanian

Menurutnya, selama ini pelatihan UP2K sudah berjalan, namun belum memiliki kelompok usaha terpadu. Kapulaga hadir untuk mengisi celah tersebut.

“Selama ini kita melakukan pemberdayaan ekonomi lewat pelatihan, tapi belum ada kelompok bersama yang menaungi. Hari ini Kapulaga kita canangkan sebagai wadahnya,” ujar Nawal.

Kapulaga nantinya akan berkolaborasi dengan Baznas. Lembaga tersebut sudah memberikan banyak pelatihan keterampilan kepada kader PKK—mulai dari boga, menjahit, pelatihan guru daycare, hingga usaha salon. Total lebih dari 2.000 kader di Jateng telah merasakan manfaatnya.

Talun dipilih bukan tanpa alasan. Kecamatan ini menjadi lokasi pilot project Kecamatan Berdaya, program yang dicanangkan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.

Baca juga:  Pesan Gubernur Ahmad Luthfi: Ulama Jawa Tengah Harus Tebarkan Kedamaian

Karena itu, agenda peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK tahun ini sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap penguatan talenta masyarakat di wilayah tersebut.

Salah satu yang disorot adalah pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Pelatihan ini diharapkan mampu memperkuat peran masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan, termasuk bagi kelompok difabel.

“Kader PATBM bisa mendukung keberadaan RPPA, sehingga kasus kekerasan khususnya pada anak bisa diminimalkan. Mereka menjaga agar anak-anak tetap berdaya,” jelas Nawal.

Selain perlindungan anak, berbagai pelatihan keterampilan juga diberikan kepada kader PKK—mulai dari menjahit, membatik, hingga membuat produk ready to wear.

Harapannya, keterampilan tersebut dapat berkembang menjadi usaha nyata yang dinaungi Kapulaga.

Dalam kesempatan itu, Nawal juga menyoroti pentingnya Posyandu yang menerapkan enam SPM, yang mencakup bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, pekerjaan umum, sosial, dan ketertiban.

Baca juga:  Gubernur Ahmad Luthfi Tegaskan Karang Taruna Jadi Garda Terdepan Pengentasan Kemiskinan di Jawa Tengah

Ia mengapresiasi dukungan Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, yang mendorong Posyandu di daerahnya memperkuat layanan dasar masyarakat.

Pekalongan sendiri memiliki program UHC yang memungkinkan warga mendapat layanan pengobatan gratis. Menurut Nawal, integrasi antara UHC, Posyandu, dan layanan ibu hamil seperti Kencan Bumil—termasuk pemeriksaan USG—sangat penting untuk menekan angka kematian ibu, bayi, serta kasus stunting.

Plt Kepala BKKBN Jateng, Brigjen Pol Hery Wiyanto, turut menekankan pentingnya edukasi KB pascapersalinan. Hingga 10 November 2025, capaian KB pascapersalinan di Jawa Tengah baru mencapai 51,75%.

Ia mengapresiasi TP PKK yang selama ini aktif menggerakkan ibu hamil dan ibu pascamelahirkan agar menjadi akseptor KB, demi mengurangi risiko kehamilan tidak diinginkan akibat “empat terlalu”: terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jaraknya, dan terlalu banyak jumlahnya.

Editor : Murni A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel jatengvox.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dishub Jateng Targetkan Integrasi Transportasi Menjangkau Desa pada 2027
Jelang Penetapan Upah Minimum 2026, Pemprov Jateng Serap Aspirasi Pengusaha dan Pekerja
BBPOM Semarang Dorong Kemandirian Komunitas Wujudkan Pangan Aman di Jawa Tengah
Pemprov Jateng Soroti Transformasi Digital dalam Uji Publik Keterbukaan Informasi
Trans Jateng Siap Terintegrasi dengan Transportasi Lain, Akses Warga Jawa Tengah Bakal Makin Mudah
Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Turun Langsung Tangani Bencana, Perkuat Koordinasi Hingga Tingkat Desa
Jateng Siapkan Relawan Literasi, Hidupkan 6.000 Perpustakaan Desa Lewat Gerakan Membaca dari Akar Rumput
Wagub Taj Yasin Minta Warga Jauhi Area Longsor Majenang Sebab Risikonya Masih Tinggi

Berita Terkait

Sabtu, 22 November 2025 - 09:28 WIB

Dishub Jateng Targetkan Integrasi Transportasi Menjangkau Desa pada 2027

Jumat, 21 November 2025 - 09:03 WIB

BBPOM Semarang Dorong Kemandirian Komunitas Wujudkan Pangan Aman di Jawa Tengah

Jumat, 21 November 2025 - 05:42 WIB

Penguatan Keluarga dan Ekonomi Perempuan, PKK Jateng Canangkan Kapulaga di Pekalongan

Kamis, 20 November 2025 - 05:51 WIB

Pemprov Jateng Soroti Transformasi Digital dalam Uji Publik Keterbukaan Informasi

Rabu, 19 November 2025 - 09:20 WIB

Trans Jateng Siap Terintegrasi dengan Transportasi Lain, Akses Warga Jawa Tengah Bakal Makin Mudah

Berita Terbaru