Jatengvox.com – Pesantren kembali meneguhkan perannya sebagai pusat pendidikan karakter di Indonesia. Saat membuka Expo Kemandirian Pesantren bertema “Seribu Santri untuk Negeri” di kampus UIN Imam Bonjol Padang, Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya membangun kecerdasan kontemplasi di kalangan santri—sebuah konsep yang menekankan kemampuan mengolah emosi, memperdalam spiritualitas, dan menyeimbangkan nalar intelektual dengan ketenangan batin.
Dalam sambutannya, Menag menjelaskan bahwa kecerdasan intelektual yang tinggi belum cukup untuk menghadapi kompleksitas zaman.
Dunia pendidikan pesantren, menurutnya, perlu melahirkan generasi yang tidak hanya terampil berpikir, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.
“Santri yang cerdas secara intelektual belum cukup. Ia harus mampu mengolah emosinya dengan baik dan memiliki kedalaman spiritual yang kuat. Inilah kecerdasan kontemplasi, dan pesantren adalah tempat terbaik untuk menanamkannya,” ujarnya.
Ia menilai kemampuan tersebut akan menjadi modal besar para santri dalam menapaki masa depan, terutama ketika mereka memasuki ruang-ruang pengabdian publik.
Dalam suasana yang lebih cair, Menag juga menyampaikan optimisme bahwa generasi santri kini semakin percaya diri dan terbuka pada berbagai peluang.
Ia bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat jabatan Menteri Agama akan diisi oleh seorang santri.
Dengan nada berseloroh namun penuh keyakinan, ia berkata,
“Saya yakin di antara kalian ada yang akan menjadi Menteri Agama berikutnya. Bahkan sangat mungkin menggantikan saya. Jadi, siapkan diri kalian dari sekarang.”
Pernyataan tersebut disambut antusias para peserta, menegaskan bahwa pendidikan pesantren kini memiliki cakupan yang jauh lebih luas daripada sekadar penguatan ilmu keagamaan.
Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menag sekaligus dukungan Kementerian Agama terhadap perkembangan pesantren.
Menurutnya, expo ini menjadi ajang penting untuk menunjukkan bahwa santri mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Expo Kemandirian Pesantren adalah ruang pembuktian bahwa santri tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga kreatif, inovatif, dan siap menghadapi masa depan,” ungkapnya.
Selama dua hari penyelenggaraan, expo menampilkan keragaman karya pesantren: mulai dari kerajinan tangan, produk kuliner, desain kreatif, hingga berbagai perlombaan antar pesantren.
Acara ini tidak hanya memperlihatkan kreativitas, tetapi juga membuka peluang jejaring dan kolaborasi
Editor : Murni A













