Jatengvox.com – Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 16 menerapkan pembelajaran berbasis alam melalui kegiatan pelatihan teknik ecoprint yang diselenggarakan di SDN Karangmanggis.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang dekat dengan alam dengan memperkenalkan cara membuat batik menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini juga memberi keterampilan baru yang dapat langsung dipraktikkan oleh para siswa.
Koordinator Divisi Ekonomi dan Kewirausahaan menjelaskan, “Kegiatan pelatihan kerajinan ecoprint ini ditujukan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa, serta mengenalkan pembelajaran berbasis alam. Dengan ecoprint, siswa diajak mengenal beragam tumbuhan di sekitar mereka. Selain itu, pelatihan ini dapat mengedukasi siswa tentang pemanfaatan bahan-bahan organik menjadi produk bernilai seni sehingga menanamkan konsep kerajinan yang ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya. Harapannya, kegiatan ini dapat menumbuhkan sikap peduli dan cinta lingkungan sejak dini.”

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Senin, 3 November 2025, dengan jumlah peserta 25 siswa. Dimulai pukul 09.30 WIB, suasana pelatihan berlangsung antusias. Para siswa menunjukkan respon positif dan bersemangat mengikuti setiap tahapan kegiatan.
Teknik ecoprint yang diperkenalkan adalah metode mencetak pola alami pada totebag berbahan kanvas menggunakan daun dan bunga yang memiliki pigmen warna alami.
Teknik utama yang digunakan adalah pounding atau teknik pukul, karena dianggap paling mudah dan aman untuk siswa sekolah dasar.
Tahap pertama dimulai dari persiapan alat dan bahan yang telah disiapkan mahasiswa KKN, mulai dari totebag, palu, hingga aneka tumbuhan.
Tahap berikutnya adalah sosialisasi mengenai teknik ecoprint sekaligus demonstrasi cara membuatnya. Setelah itu, siswa SDN Karangmanggis mempraktikkan langsung pembuatan kerajinan ecoprint menggunakan teknik pounding.
Setiap siswa berhasil mewarnai satu buah totebag dengan motif ecoprint unik hasil kreasi mereka sendiri. Motif-motif tersebut menampilkan beragam bentuk dan warna alami yang menunjukkan eksplorasi kreativitas masing-masing anak.
Melalui proses menata daun, memukul, hingga melihat hasil cetakan, siswa memperoleh keterampilan baru dalam kerajinan tekstil ramah lingkungan sekaligus meningkatkan daya kreasi, ketelitian, dan kemampuan motorik mereka.
Diharapkan, pelatihan ini tidak hanya memberi pengalaman baru dalam seni tekstil, tetapi juga menumbuhkan kesadaran siswa untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun rasa cinta lingkungan sejak usia dini.
Editor : Murni A













