Jatengvox.com – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 01 UIN Walisongo Semarang yang bertugas di Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, turut serta dalam kegiatan pemasangan bendera Merah Putih raksasa di Puncak Sojomerto atau yang dikenal dengan puncak gili tugel, pada hari Jum’at 01 Agustus 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara peringatan kemerdekaan yang digelar oleh warga desa Sojomerto dengan melibatkan oleh beberapa warga, perangkat desa, Koramil, Polsek Gemuh, dan juga tim KKN Posko 01.
Pengibaran bendera tersebut juga menjadi acara tahunan yang selalu diadakan tiap tahunnya pada tanggal 01 Agustus oleh masyarakat desa Sojomerto.
Acara ini diawali dengan sambutan-sambutan yang diberikan oleh Bapak Ridu Rimbawanto selaku Kepala Desa Sojomerto, kemudian dilanjut dengan sambutan-sambutan yang diberikan oleh perwakilan perhutani dan acara yang terakhir yaitu doa dan di tutup dengan makan bersama atau selametan.
Dan acara puncaknya adalah mengibarkan bendera merah putih di pohon puncak Sojomerto yang berukuran 4×6 meter yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya.
Kegiatan yang berlangsung Jumat pagi ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap para pahlawan, tetapi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat.
Kepala Desa Sojomerto, Bapak Ridu Rimbawanto, mengungkapkan rasa bangga dan Syukur atas partisipasi mahasiswa KKN dalam kegiatan tersebut.
“Pemasangan bendera ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bentuk rasa syukur kita atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulu. Karena itu, setelah pemasangan bendera, kami juga mengadakan selametan dengan makan Bersama dari hasil perhutani di puncak Sojomerto ini” ujar Bapak Ridu Rimbawanto.
Acara selametan berlangsung hangat dan penuh kebersamaan. Warga membawa berbagai hidangan tradisional seperti nasi tumpeng, urap, dan aneka jajanan pasar yang dinikmati bersama-sama oleh seluruh peserta kegiatan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tradisi tahunan dan dapat terus dilakukan sebagai wujud cinta tanah air dan penghargaan terhadap sejarah bangsa. Penulis: Berliani Arifah
Editor : Murni A