Kebiasaan Sarapan yang Salah dan Dampaknya ke Mood Seharian

sarapan yang salah

Jatengvox.com – Sarapan sering dianggap sebagai bahan bakar utama sebelum memulai aktivitas.

Namun, tidak semua orang memahami pentingnya pola sarapan yang tepat.

Alih-alih memberikan energi dan semangat, kebiasaan sarapan yang salah justru bisa berdampak buruk terhadap suasana hati sepanjang hari.

Artikel ini akan membahas berbagai kesalahan umum saat sarapan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi mood kita seharian.

Melewatkan Sarapan: Penyebab Mood Swing Tak Terduga

Banyak orang melewatkan sarapan karena alasan klasik: buru-buru, tidak lapar, atau sedang diet.

Padahal, tubuh yang tidak mendapatkan asupan energi di pagi hari akan mengalami penurunan kadar gula darah.

Kondisi ini bisa memicu iritabilitas, sulit konsentrasi, bahkan rasa lelah berlebihan.

Seseorang yang tidak sarapan cenderung lebih mudah merasa cemas dan emosional karena otak kekurangan glukosa sebagai sumber energi utama.

Inilah yang menjadi pemicu mood swing alias perubahan suasana hati yang ekstrem dan tak terduga.

Baca juga:  Self Reward Tanpa Mengorbankan Tabungan

Bayangkan memulai hari dengan kepala pening dan hati yang mudah tersinggung — semua itu bisa berawal dari kebiasaan melewatkan sarapan.

Sarapan Terlalu Manis: Energi Cepat Naik, Cepat Turun

Sarapan dengan menu yang terlalu manis, seperti roti tawar dengan selai cokelat, sereal tinggi gula, atau minuman instan, memang terasa praktis dan lezat.

Namun, makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti penurunan drastis beberapa jam kemudian.

Penurunan gula darah yang tiba-tiba ini akan membuat tubuh terasa lemas, kantuk menyerang, dan mood menjadi tidak stabil.

Kita mungkin merasa bahagia dan semangat sesaat setelah makan, tapi dua jam kemudian bisa saja berubah jadi malas, kesal, bahkan mudah marah.

Terlalu Banyak Karbohidrat, Minim Protein

Kebiasaan sarapan nasi dengan lauk seadanya atau bahkan hanya gorengan adalah hal umum di Indonesia.

Baca juga:  Kesalahan Pola Makan yang Sering Dilakukan dan Cara Menghindarinya

Sayangnya, pola ini sering kali mengandung karbohidrat tinggi tanpa diimbangi protein atau serat yang cukup.

Padahal, protein berperan penting dalam menjaga kestabilan gula darah dan memberi rasa kenyang lebih lama.

Tanpa protein, energi dari karbohidrat cepat habis dan membuat kita mudah lapar kembali. Akibatnya, tubuh merasa lesu dan suasana hati pun jadi tidak menentu.

Sarapan yang ideal seharusnya mengandung kombinasi seimbang antara karbohidrat kompleks, protein, dan sedikit lemak sehat.

Sarapan Terlalu Cepat atau Sambil Melakukan Aktivitas Lain

Makan sambil bekerja, menyetir, atau bahkan sambil berdandan adalah kebiasaan multitasking yang sering dianggap efisien.

Namun, pola makan seperti ini bisa mengganggu sistem pencernaan dan membuat otak tidak benar-benar menerima sinyal kenyang.

Kondisi ini dapat menyebabkan perut kembung, rasa tidak nyaman, dan akhirnya berujung pada ketidakseimbangan mood.

Baca juga:  Rutinitas Pagi yang Sering Diremehkan, Ternyata Berdampak Besar!

Selain itu, makan dengan tergesa-gesa cenderung membuat kita mengonsumsi makanan lebih banyak atau justru kurang, karena tubuh tidak diberi waktu untuk mengenali rasa kenyang secara alami.

Agar mood tetap stabil dan produktivitas tidak terganggu, penting untuk membangun kebiasaan sarapan yang sehat. Berikut beberapa tips yang bisa mulai diterapkan:

-Jangan Lewatkan Sarapan: Luangkan waktu minimal 10–15 menit untuk makan sesuatu di pagi hari, meski hanya smoothie atau telur rebus.

-Pilih Menu Seimbang: Gabungkan sumber protein seperti telur, tempe, atau yogurt dengan karbohidrat kompleks seperti oatmeal atau roti gandum.

-Kurangi Gula Berlebih: Hindari makanan atau minuman instan yang mengandung gula tinggi.

-Makan dengan Tenang: Nikmati sarapan tanpa gangguan agar tubuh dapat mencerna dengan baik dan otak menerima sinyal kenyang secara sempurna.***

Pos terkait

iklan