Jatengvox.com – Rendang adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang sudah mendunia.
Hidangan khas Minangkabau ini tidak hanya kaya rempah, tetapi juga memiliki tekstur daging yang empuk, bumbu yang meresap, serta daya tahan yang luar biasa—bahkan bisa bertahan hingga berminggu-minggu.
Namun, mendapatkan rendang yang sempurna tidaklah semudah kelihatannya.
Butuh teknik khusus agar daging tidak alot, bumbu meresap sempurna, dan rendang bisa awet dalam waktu lama.
Penasaran? Berikut rahasia di balik rendang yang istimewa.
1. Pilih Daging yang Tepat untuk Hasil Maksimal
Pemilihan daging sangat berpengaruh pada tekstur rendang. Jenis daging sapi yang paling cocok untuk rendang adalah bagian paha atas (topside) atau paha bawah (silverside).
Bagian ini memiliki sedikit lemak, sehingga menghasilkan tekstur yang empuk namun tetap padat setelah dimasak dalam waktu lama.
Jika ingin variasi, Anda juga bisa menggunakan daging kambing, ayam, atau bahkan jengkol.
Namun, teknik memasaknya harus disesuaikan agar tetap mendapatkan hasil yang empuk dan bumbu yang meresap.
2. Gunakan Santan dari Kelapa Tua untuk Kekayaan Rasa
Salah satu ciri khas rendang adalah kuahnya yang kental dan beraroma kuat.
Untuk mendapatkan kekayaan rasa yang maksimal, gunakan santan dari kelapa tua.
Santan ini memiliki kadar lemak tinggi yang akan membuat bumbu lebih meresap dan tekstur rendang lebih creamy.
Perbandingan yang ideal adalah 1 kg daging dengan santan dari 2-3 butir kelapa.
Jangan gunakan santan instan karena hasilnya tidak akan seotentik santan segar.
3. Gunakan Rempah-Rempah Segar dan Lengkap
Rahasia utama dari rendang yang sedap terletak pada bumbu yang digunakan.
Berikut daftar rempah-rempah wajib untuk membuat rendang yang autentik:
Bawang merah dan bawang putih – Sebagai dasar bumbu yang memberikan rasa gurih alami.
Cabai merah besar dan cabai keriting – Memberikan warna merah alami serta tingkat kepedasan yang pas.
Lengkuas, jahe, dan kunyit – Menambah aroma khas serta membantu mengawetkan rendang.
Serai dan daun kunyit – Memberikan aroma harum yang khas.
Asam kandis atau asam gelugur – Berfungsi sebagai penguat rasa serta membantu memperpanjang daya tahan rendang.
Pastikan semua bumbu dihaluskan dan ditumis hingga benar-benar matang agar menghasilkan cita rasa yang lebih kuat.
4. Masak dengan Teknik yang Tepat: Sabar adalah Kunci!
Salah satu kesalahan umum dalam memasak rendang adalah terburu-buru.
Rendang asli Minang membutuhkan waktu memasak yang panjang, minimal 4-5 jam dengan api kecil.
Proses memasak ini dikenal dengan teknik “merandang”, di mana daging dimasak perlahan hingga bumbu meresap sempurna dan kuah mengering.
Berikut langkah memasak rendang yang benar:
Tumis bumbu halus hingga harum dan matang sempurna.
Masukkan santan dan rempah-rempah, lalu aduk hingga mendidih.
Masukkan daging dan aduk rata agar bumbu meresap dari awal.
Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk agar tidak gosong.
Biarkan hingga kuah mengering dan menghitam kecokelatan.
Jangan terlalu sering diaduk agar daging tidak hancur. Kesabaran dalam proses ini akan menghasilkan rendang dengan tekstur yang empuk dan rasa yang lebih mendalam.
5. Simpan dengan Cara yang Tepat agar Rendang Tahan Lama
Salah satu keunggulan rendang adalah daya tahannya yang luar biasa.
Jika dimasak dengan benar, rendang bisa bertahan hingga 1 bulan di suhu ruang dan berbulan-bulan di dalam freezer.
Tips penyimpanan rendang agar tetap awet
Jangan langsung disimpan saat masih panas. Biarkan rendang benar-benar dingin sebelum dimasukkan ke dalam wadah.
Gunakan wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Simpan dalam porsi kecil. Jika ingin menyantap rendang di lain waktu, cukup ambil satu porsi dan panaskan, tanpa harus mencairkan semua stok yang ada.
Hindari menggunakan sendok basah saat mengambil rendang, karena air bisa mempercepat proses pembusukan.***