Perbedaan Utang Konsumtif dan Produktif, Jangan Disalahgunakan!

utang konsumtif dan utang konsuftif

Jatengvox.com – Pernahkah kamu tergoda untuk meminjam uang untuk membeli gadget (gawai) terbaru? Atau mungkin kamu pernah melihat temanmu yang semangat menabung untuk memulai usaha kecilnya? 

Nah, kedua contoh ini berkaitan dengan utang, lho. Tapi, tahukah kamu bahwa ada dua jenis utang: utang produktif dan utang konsumtif?

Utang Produktif

Yang disebut dengan utang produktif adalah pinjaman uang yang digunakan untuk meningkatkan penghasilan kamu. Contohnya, kamu meminjam uang sebagai modal untuk membuka usaha baru, membeli peralatan usaha, atau mengikuti pelatihan bisnis. 

Utang jenis ini ibarat investasi, yaitu kamu menanam modal untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.

Jika kamu meneliti tentang bagaimana pengusaha menjalankan bisnisnya, seringkali cerita tentang utang adalah bagian yang tak terpisahkan. 

Ada wirausahawan yang awalnya memakai uang mereka sendiri, tapi kemudian membutuhkan membutuhkan modal tambahan saat usahanya berkembang, lalu ia mengajukan pinjaman sebagai bentuk utang produktif. 

Baca juga:  Aktivitas yang Dilakukan Saat Banjir: Tetap Aman dan Produktif di Tengah Musibah

Ada juga tipe wirausahawan yang memang butuh dukungan pinjaman saat langkah pertamanya merintis bisnis, lalu seiring usahanya berjalan, ia menjadi pengusaha yang tidak perlu lagi berutang.

Jika kamu membutuhkan utang produktif dalam rangka untuk memulai atau mengembangkan usahamu, pastikan untuk cermat mencari pinjaman bunga rendah. Kamu bisa mulai melakukan seleksi dari berbagai lembaga perbankan yang ada di sekitar kotamu. 

Satu hal yang penting adalah jangan malu untuk banyak bertanya dan melakukan perbandingan agar kamu dapat memutuskan pinjaman yang tepat untuk usahamu.

Utang Konsumtif

Sedangkan, utang konsumtif adalah pinjaman uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau memuaskan keinginan semata. Contohnya, kamu meminjam uang untuk membeli baju baru, sepatu trendi, atau liburan ke luar negeri. 

Baca juga:  e-SIM Kini Wajib? Ini Cara Mengaktifkan di Android dan iPhone

Utang ini tidak menghasilkan keuntungan, melainkan hanya berpotensi besar menambah beban keuanganmu.

Tentu saja tidak ada larangan bagi kamu untuk melakukan pinjaman untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Asalkan kamu bersikap hati-hati untuk memakai jasa pinjaman online resmi. Satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah dengan memeriksa apakah perusahaan pemberi pinjaman online itu terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Lakukan pula survey melalui orang-orang di sekitarmu, tanyakan kepada mereka apakah mereka mempunyai pengalaman dalam berurusan dengan pinjaman online.

Lalu, mana yang lebih baik untuk kamu?

Jawabannya tergantung pada tujuan keuangan kamu. Jika kamu ingin mencapai tujuan finansial, seperti membeli rumah atau mobil, utang produktif bisa menjadi pilihan yang tepat. Asalkan kamu yakin bisa membayar kembali utang tersebut dengan keuntungan yang kamu dapatkan dari usahamu. 

Baca juga:  Tips Memilih Pinjaman Online yang Aman, Bijaklah Meminjam!

Membeli kendaraan untuk beraktivitas bekerja pun termasuk ke dalam jenis utang produktif. Karena kendaraan tersebut kamu pakai untuk menghasilkan pemasukan rutin bagi dirimu.

Namun, jika kamu hanya ingin memenuhi gaya hidup semata, ada baiknya hindarilah utang konsumtif sebisa mungkin. 

Utang ini bisa membuatmu terjebak dalam lingkaran utang yang sulit dilepaskan. Kamu tentunya paham, bahwa sesuatu yang sifatnya gaya hidup adalah hal yang bisa kamu tunda. Melengkapi gaya hidup bisa kamu lakukan saat kondisi keuangan kamu sudah lebih baik. Tidak perlu khawatir untuk merasa ketinggalan sampai dihinggapi gejala FOMO (fear of missing out) hanya karena kamu takut dianggap tidak update dengan tren terkini.

Pos terkait

mandira-ads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *