lidah mertua
Jatengvox.com – Tanaman hias tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi rumah, tetapi juga membawa kesegaran dan kesehatan bagi penghuninya.
Salah satu tanaman yang populer dan mudah dirawat adalah lidah mertua (Sansevieria). Tanaman ini dikenal kuat dan tahan banting, membuatnya cocok untuk pemula maupun mereka yang tidak punya banyak waktu untuk merawat tanaman.
Namun, meskipun terkenal mudah dirawat, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar lidah mertua tetap sehat dan tumbuh subur, terutama jika diletakkan di dalam ruangan.
Berikut adalah beberapa tips praktis yang bisa Anda terapkan untuk menjaga lidah mertua tetap hidup di rumah.
Lidah mertua termasuk tanaman yang toleran terhadap berbagai kondisi cahaya, namun mereka tetap membutuhkan paparan sinar matahari, meski dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Cahaya tidak langsung atau tempat dengan pencahayaan redup masih bisa diterima, tetapi hindari meletakkannya di tempat yang benar-benar gelap. Jika tidak mendapatkan cukup cahaya, pertumbuhan lidah mertua bisa melambat dan warnanya memudar.
Anda bisa meletakkan tanaman ini di dekat jendela yang tidak terlalu terpapar sinar matahari langsung. Bila perlu, sesekali pindahkan tanaman ke area yang lebih terang agar mendapat cukup cahaya untuk berfotosintesis.
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik tanaman adalah terlalu sering menyiram. Lidah mertua adalah jenis tanaman sukulen yang tidak membutuhkan banyak air. Mereka lebih suka kondisi tanah yang kering, jadi biarkan tanah mengering sepenuhnya antara sesi penyiraman.
Sebagai panduan, siramlah lidah mertua setiap dua hingga tiga minggu sekali, tergantung pada kondisi ruangan. Jika ruangan cenderung lembap, penyiraman bisa dilakukan lebih jarang.
Hindari menyiram terlalu banyak karena akar lidah mertua sangat rentan terhadap pembusukan akibat genangan air.
Memastikan drainase yang baik sangat penting untuk menjaga lidah mertua tetap sehat. Gunakan pot dengan lubang di bagian bawah agar air bisa mengalir keluar dan tidak tergenang di dasar pot.
Tanah yang lembap berlebihan bisa membuat akar tanaman busuk dan akhirnya mematikan tanaman.
Anda juga bisa menambahkan lapisan kerikil atau batu kecil di dasar pot untuk membantu aliran air lebih lancar. Pilih juga tanah yang gembur dan bisa mengalirkan air dengan baik, seperti campuran tanah kaktus atau tanah untuk tanaman sukulen.
Lidah mertua termasuk tanaman yang adaptif dan bisa bertahan di berbagai suhu. Namun, mereka tumbuh lebih baik di suhu ruangan yang berkisar antara 18 hingga 27 derajat Celsius.
Hindari menempatkan tanaman di dekat sumber panas, seperti radiator, atau di area yang terlalu dingin seperti di dekat jendela saat musim hujan atau musim dingin.
Selain itu, lidah mertua juga tidak terlalu memerlukan kelembapan tinggi, sehingga cocok untuk ditempatkan di ruangan dengan kelembapan yang normal. Namun, pastikan sirkulasi udara tetap baik agar tanaman bisa ‘bernapas’ dengan nyaman.
Lidah mertua sebenarnya tidak memerlukan pupuk terlalu sering, tetapi memberikan nutrisi tambahan setiap beberapa bulan sekali bisa membantu tanaman tumbuh lebih subur.
Gunakan pupuk yang diformulasikan khusus untuk tanaman hias sukulen atau tanaman indoor, dan aplikasikan pada musim semi atau musim panas saat tanaman sedang aktif tumbuh.
Hindari memberikan pupuk terlalu sering, karena lidah mertua lebih baik tumbuh di tanah yang tidak terlalu kaya nutrisi. Pemupukan berlebihan justru bisa menyebabkan penumpukan garam di tanah, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Debu yang menempel pada daun lidah mertua dapat menghambat proses fotosintesis. Oleh karena itu, sebaiknya Anda rutin membersihkan daun dengan kain basah atau tisu lembab.
Selain menjaga penampilan tanaman tetap indah, membersihkan daun juga akan membantu tanaman lebih efektif menyerap cahaya dan udara.
Meskipun lidah mertua tumbuh lambat, ada saatnya tanaman ini akan memerlukan pot yang lebih besar. Jika akar mulai tampak keluar dari lubang drainase atau tanah terasa terlalu padat, inilah tanda bahwa tanaman perlu direpotting atau dipindahkan ke pot yang lebih besar.
Repotting bisa dilakukan setiap dua hingga tiga tahun sekali, tergantung pertumbuhan tanaman. Pastikan untuk menggunakan pot dengan ukuran yang sedikit lebih besar dan tetap menyediakan drainase yang baik.***
Jatengvox.com - Pasangan selebriti yang kerap bikin netizen baper, Alyssa Daguise dan Al Ghazali, kini…
Jatengvox.com - Asam urat sering kali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun, tren gaya hidup…
Jatengvox.com - Menjaga kesehatan jantung tidak selalu harus dilakukan dengan olahraga berat atau pergi ke…
Jatengvox.com - Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan…
Jatengvox.com - Asam urat adalah kondisi yang sering kali dianggap hanya disebabkan oleh konsumsi daging…
Jatengvox.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggagas sebuah kegiatan penuh makna: OJK Digiclass Content Creator…