Jatengvox.com – Lidah mertua (Sansevieria) merupakan salah satu tanaman hias yang populer di kalangan pecinta tanaman indoor.
Selain karena bentuknya yang unik dan estetis, tanaman ini juga dikenal mudah dirawat serta memiliki banyak manfaat, termasuk menyaring udara di dalam rumah.
Namun, meski tergolong mudah dirawat, penyiraman lidah mertua membutuhkan perhatian khusus agar tetap sehat dan tumbuh optimal. Lantas, kapan waktu terbaik untuk menyiram lidah mertua? Berikut tips penting yang perlu Anda simak!
1. Pahami Karakteristik Lidah Mertua
Sebelum mengetahui waktu terbaik untuk menyiram lidah mertua, ada baiknya Anda memahami karakteristik dasar tanaman ini.
Lidah mertua termasuk dalam tanaman sukulen, yang berarti ia memiliki kemampuan menyimpan air dalam daunnya. Hal ini membuatnya lebih tahan terhadap kondisi kering dibanding tanaman lain.
Dengan sifat tersebut, lidah mertua tidak memerlukan penyiraman terlalu sering. Justru, penyiraman yang berlebihan bisa menyebabkan akar tanaman membusuk.
2. Penyiraman di Pagi Hari
Waktu terbaik untuk menyiram lidah mertua adalah di pagi hari, sekitar pukul 7 hingga 9 pagi. Pada waktu ini, tanah dan akar tanaman dapat menyerap air dengan baik sebelum matahari mulai terik.
Selain itu, penyiraman di pagi hari memungkinkan air menguap lebih perlahan, sehingga tanah tidak cepat kering. Dengan penyiraman yang tepat di waktu ini, lidah mertua Anda akan mendapatkan kelembapan yang cukup untuk tumbuh sehat sepanjang hari.
3. Frekuensi Penyiraman Sesuai Kondisi Lingkungan
Frekuensi penyiraman lidah mertua sangat bergantung pada kondisi lingkungan tempat tanaman tersebut ditempatkan. Jika lidah mertua Anda berada di dalam ruangan dengan kelembapan yang cukup tinggi, Anda bisa menyiramnya setiap dua hingga tiga minggu sekali.
Namun, jika tanaman ini ditempatkan di area yang lebih panas atau terkena sinar matahari langsung, penyiraman mungkin perlu dilakukan lebih sering, misalnya setiap seminggu sekali.
Pastikan untuk selalu memeriksa kelembapan tanah sebelum menyiram. Caranya, cukup masukkan jari Anda sekitar 2 cm ke dalam tanah. Jika tanah masih terasa lembab, tunda penyiraman hingga beberapa hari ke depan.
4. Hindari Penyiraman di Malam Hari
Banyak orang beranggapan bahwa menyiram tanaman di malam hari akan membuat air lebih lama terserap oleh tanah. Namun, pada lidah mertua, menyiram di malam hari justru tidak disarankan.
Hal ini karena suhu yang lebih dingin di malam hari bisa membuat air mengendap terlalu lama di dalam tanah, yang berpotensi menyebabkan busuk akar.
Selain itu, kurangnya sinar matahari di malam hari membuat proses penguapan air lebih lambat, sehingga tanah menjadi terlalu basah dan memicu masalah bagi tanaman.
5. Gunakan Air yang Sesuai
Tidak hanya waktu penyiraman, kualitas air yang digunakan juga mempengaruhi kesehatan lidah mertua. Idealnya, gunakan air dengan suhu ruangan yang tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
Hindari juga menggunakan air yang mengandung banyak zat kimia, seperti air keran yang belum disaring, karena bisa merusak akar dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Jika memungkinkan, biarkan air yang akan digunakan untuk menyiram tanaman mengendap selama beberapa jam agar bahan kimia yang terkandung di dalamnya menguap.
6. Sesuaikan Penyiraman dengan Musim
Pada musim hujan atau saat suhu lingkungan lebih lembab, Anda dapat mengurangi frekuensi penyiraman lidah mertua.
Sebaliknya, pada musim kemarau atau saat cuaca sangat panas, lidah mertua mungkin membutuhkan penyiraman yang lebih sering.
Meskipun demikian, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi tanah agar tidak berlebihan dalam menyiram. Penyiraman yang tepat sesuai dengan musim akan membantu tanaman tetap segar dan terhindar dari kerusakan akar.***