Cara Menyiram Lidah Mertua yang Benar Agar Tidak Busuk

Jatengvox.com – Tanaman lidah mertua atau dikenal dengan nama Sansevieria merupakan salah satu tanaman hias yang populer karena kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan dan perawatannya yang cukup mudah.

Namun, salah satu tantangan dalam merawat tanaman ini adalah menyiramnya dengan benar agar tidak busuk. Banyak pemilik lidah mertua yang kurang memahami cara penyiraman yang tepat sehingga tanaman mereka menjadi layu atau bahkan membusuk.

Artikel ini akan membahas cara menyiram lidah mertua yang benar agar tanaman tetap sehat dan tidak mudah rusak.

Pahami Kebutuhan Air Tanaman Lidah Mertua

Lidah mertua adalah tanaman yang berasal dari daerah kering, seperti Afrika dan Asia Selatan, sehingga tanaman ini tidak membutuhkan banyak air.

Faktanya, lidah mertua memiliki kemampuan menyimpan air di daunnya, yang membuatnya tahan terhadap kondisi kekeringan. Menyiram terlalu sering justru dapat menyebabkan akar tanaman ini membusuk, yang pada akhirnya dapat mematikan tanaman tersebut. Jadi, penting untuk memahami bahwa lidah mertua lebih baik dibiarkan sedikit kering daripada terlalu basah.

Frekuensi Penyiraman yang Tepat

Penyiraman yang tepat sangat bergantung pada kondisi lingkungan tempat lidah mertua ditanam. Pada musim panas atau di tempat yang cukup panas, penyiraman bisa dilakukan satu kali dalam seminggu.

Baca juga:  Lidah Mertua: Solusi Praktis untuk Menambah Keasrian Rumahmu

Namun, saat musim hujan atau di ruangan ber-AC yang kelembapannya tinggi, penyiraman bisa dikurangi menjadi dua minggu sekali. Penting juga untuk selalu memeriksa kondisi tanah sebelum menyiram.

Jika bagian atas tanah sudah kering, itu berarti waktu yang tepat untuk menyiram, namun jika masih terasa lembap, sebaiknya tunda penyiraman.

Gunakan Teknik Penyiraman yang Benar

Cara menyiram juga menjadi faktor penting untuk memastikan lidah mertua tetap sehat. Air sebaiknya dituangkan langsung ke tanah, bukan ke daunnya. Jika air tergenang di antara daun, hal ini dapat memicu timbulnya jamur dan menyebabkan daun membusuk.

Selain itu, hindari menyiram terlalu banyak sekaligus. Cukup siram hingga air sedikit meresap ke dalam tanah, dan pastikan pot memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang di dasar pot.

Perhatikan Jenis Pot dan Media Tanam

Penggunaan pot dan media tanam yang tepat juga berpengaruh pada kesehatan lidah mertua. Pilihlah pot dengan lubang drainase di bagian bawah untuk memastikan kelebihan air bisa keluar dan tidak menggenang di dalam pot.

Baca juga:  Manfaat Lidah Buaya untuk Rambut Rontok: Tips dan Trik Perawatan Alami

Media tanam yang digunakan sebaiknya memiliki sifat yang porous, seperti campuran tanah dengan pasir atau sekam bakar. Media tanam yang terlalu padat akan menyimpan terlalu banyak air dan berpotensi membuat akar lidah mertua busuk.

Hindari Menyiram di Waktu yang Salah

Waktu penyiraman juga mempengaruhi kesehatan tanaman lidah mertua. Sebaiknya siram tanaman pada pagi hari untuk memberikan waktu yang cukup bagi air meresap ke dalam tanah dan menguap secara alami.

Hindari menyiram di malam hari, karena air yang tertinggal di pot sepanjang malam dapat menyebabkan kelembapan berlebih dan memperbesar risiko pembusukan akar.

Kenali Tanda-Tanda Overwatering

Agar tanaman lidah mertua tetap sehat, penting untuk mengenali tanda-tanda overwatering atau penyiraman berlebihan. Gejala yang paling umum adalah daun yang mulai menguning atau munculnya bintik-bintik coklat di daun.

Baca juga:  Peralatan Kendaraan Ini Penting untuk Jaga Keamanan saat Mudik Lebaran

Jika gejala ini muncul, segera kurangi frekuensi penyiraman dan periksa kondisi akar tanaman. Jika akar sudah mulai membusuk, segera potong bagian yang rusak dan ganti media tanam dengan yang baru.

Tips Merawat Lidah Mertua di Dalam Ruangan

Lidah mertua sangat cocok dijadikan tanaman indoor karena kemampuannya untuk menyaring udara. Namun, ketika ditempatkan di dalam ruangan, sering kali ada kekhawatiran mengenai intensitas cahaya dan kelembapan.

Pastikan tanaman mendapatkan cahaya tidak langsung yang cukup dan tempatkan di ruangan yang tidak terlalu lembap. Penyiraman pada tanaman indoor juga cenderung lebih sedikit dibandingkan tanaman yang ditempatkan di luar ruangan, karena proses penguapan air lebih lambat di dalam ruangan.

Jangan Ragu Menggunakan Alat Pengukur Kelembapan

Jika kamu merasa kesulitan untuk menentukan waktu penyiraman yang tepat, gunakan alat pengukur kelembapan tanah. Alat ini bisa membantu mengukur tingkat kelembapan media tanam dan memberikan indikasi kapan waktu yang tepat untuk menyiram.

Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir lagi tentang overwatering atau under watering.***

Pos terkait

mandira-ads

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *