Yovie Widianto Dilantik sebagai Staf Khusus Presiden, Strategi Baru Ekonomi Kreatif di Era Prabowo

Jatengvox.com – Yovie Widianto resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif.

Pelantikan ini digelar di Istana Negara pada Selasa, 22 Oktober 2024, bersamaan dengan pelantikan Penasihat dan Utusan Khusus Presiden lainnya.

Didampingi putranya, Arsy Widianto, Yovie tampak mengenakan setelan jas formal dengan peci hitam dan dasi biru muda di momen bersejarah tersebut.

Dalam wawancara singkat dengan awak media, Yovie menjelaskan peran barunya sebagai staf khusus yang difokuskan untuk membantu presiden dalam strategi pengembangan ekonomi kreatif.

“Kalau di kementerian fokus pada pelaksanaan, saya sebagai staf khusus lebih membantu Presiden dalam strategi ekonomi kreatif atau pemberdayaan ekonomi kreatif,” jelas musisi yang sudah malang melintang di dunia musik Tanah Air ini.

Sebelum resmi dilantik, Yovie mengungkapkan bahwa ia sudah mendapat arahan awal saat diundang oleh Presiden Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 15 Oktober 2024.

Usianya yang kini menginjak 56 tahun, tidak menghalangi niatnya untuk berkontribusi lebih luas di luar industri hiburan.

“Semoga bisa memberikan masukan-masukan yang baik untuk pemberdayaan ekonomi kreatif Indonesia ke depannya,” harap Yovie.

Nama Yovie Widianto sendiri telah lama menjadi sorotan, bahkan sebelum pengumuman resmi pembentukan Kabinet Merah Putih pada 20 Oktober 2024.

Saat itu, spekulasi berkembang setelah Yovie terlihat mengunjungi kediaman Presiden bersama calon menteri lainnya.

Selain Yovie, presenter ternama Raffi Ahmad juga menjadi salah satu figur publik yang diberikan posisi Staf Khusus Presiden, meski tidak menduduki kursi menteri atau wakil menteri di kabinet baru ini.

Meski keduanya belum memulai tugas mereka, Yovie dan Raffi menyatakan bahwa mereka masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Presiden Prabowo terkait langkah-langkah strategis yang akan mereka emban dalam mendukung pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.***