Jatengvox.com – Calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, mengungkapkan rencana ambisius untuk memperluas jaringan bus Transjakarta hingga mencakup wilayah Bodetabek—Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi—jika ia terpilih dalam Pilkada 2024.
Inisiatif ini bertujuan untuk mempermudah perjalanan harian para pekerja dari kota penyangga yang bekerja di Jakarta.
Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa ide ini tidak hanya muncul dari pemikirannya sendiri, tetapi juga merupakan hasil diskusi dengan mantan gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, atau yang akrab disapa Bang Yos.
Dalam pernyataannya di Halte Tosari, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/9/2024), Ridwan Kamil menekankan pentingnya integrasi transportasi lintas batas untuk mengatasi kendala yang sering dihadapi oleh para pekerja yang berkomuter dari Bodetabek ke Jakarta.
“Masukan dari Pak Sutiyoso juga berperan dalam rencana ini. Kami ingin memastikan bahwa Transjakarta bisa melayani perjalanan tanpa terputus di perbatasan kota. Aspirasi ini adalah untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih seamless,” ujar Kang Emil kepada wartawan.
Menurut Ridwan Kamil, kebutuhan transportasi yang terintegrasi ini sangat mendesak mengingat jumlah pekerja yang tinggal di luar Jakarta namun bekerja di kota tersebut diperkirakan mencapai 4 juta orang.
“Ada sekitar 3-4 juta orang yang harus bepergian ke Jakarta setiap hari untuk bekerja, dan mereka harus kembali ke tempat tinggal mereka di luar Jakarta pada sore atau malam hari,” katanya.
Ridwan Kamil juga menyoroti bahwa dalam kerangka Undang-Undang terbaru, Jakarta diharapkan dapat berperan sebagai “papa asuh” bagi wilayah-wilayah sekitar seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bogor.
Ini bertujuan untuk mendorong pembangunan yang lebih terkoordinasi dan komprehensif di seluruh aglomerasi tersebut.
“Dengan adanya sistem transportasi yang lebih baik dan terintegrasi, kita dapat mendorong pembangunan yang lebih merata dan memastikan mobilitas warga yang lebih efisien,” tambah Ridwan Kamil.
Langkah ini diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam cara orang berpindah antar kota dan meningkatkan kualitas hidup bagi jutaan warga yang bergantung pada sistem transportasi untuk mobilitas sehari-hari.***