Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Mulai Berjalan, Perintah Larangan Foto Jadi Sorotan

Jatengvox.com – Program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang diluncurkan pada Senin (6/1/2025) menuai perhatian luas dari masyarakat, khususnya di media sosial.

Antusiasme warganet terlihat dari diskusi tentang menu makanan yang disajikan kepada siswa sekolah.

Namun, perbincangan juga mengarah pada kebijakan beberapa sekolah yang melarang siswa untuk mempublikasikan foto makanan gratis tersebut di media sosial.

Seorang pengguna X mencuit, “Menunggu postingan makan gratis core dari adek-adek sekolah, soalnya biasanya lebih ‘real’ jepretan penerimanya,” mengungkap rasa penasaran terkait dokumentasi program ini.

Namun, tanggapan lain yang mengungkap kebijakan pembatasan membuat warganet bertanya-tanya.

Salah satu akun anonim menyatakan, “Halo kak, hari ini sekolahku dapet makan gratis. Tapi tadi, guruku buat pengumuman untuk dilarang menyebarkan fotonya ke sosmed karena kalau kelihatan ‘buruk’ sekolahku terancam dan siswa yang menyebarkan fotonya akan dicari serta dapat sanksi sosial.”

Komentar tersebut memicu diskusi dari pengguna lain yang mengaku menghadapi situasi serupa.

Misalnya, akun @cake********* membagikan kisah tentang saudaranya: “Ini chat aku sama bocilku yang sekolah di SMA negeri favorit di salah satu kabupaten di Lampung. Nggak bolehin foto sama pihak TNI dan yaa itu dia masih laper jadi beli ayam di luar.”

Kisah lain datang dari akun @sound********* yang menulis, “Adek aku juga, mereka nggak dibolehin foto, bahkan nggak boleh diceritain ke siapa pun atau orang luar sekolah. Jadi mereka makan sambil dijagain.”

Fenomena ini memunculkan kritik terhadap program yang dinilai tidak transparan. Salah satu pengguna, @flash*****, bahkan berkomentar, “Udah dibungkam sejak bangku sekolah ya adik-adik. Emang super nggak jelas.”

Program MGB sejatinya bertujuan meningkatkan gizi siswa melalui penyediaan makanan sehat di sekolah.

Namun, kebijakan larangan dokumentasi menimbulkan kekhawatiran mengenai akuntabilitas dan kualitas penyelenggaraan.

Dalam kondisi ini, warganet berharap pemerintah maupun sekolah lebih terbuka terkait pelaksanaan program agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh semua pihak.

Dinamika di media sosial ini menunjukkan bahwa transparansi dalam program publik sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Program yang baik seharusnya didukung oleh pendekatan terbuka dan partisipatif, terutama ketika menyangkut kebutuhan dasar anak-anak.***

jatengvox

Recent Posts

Alyssa Daguise & Al Ghazali Siap Menikah Juni 2025, Sudah Fitting Baju hingga Dapat Nasihat Rumah Tangga

Jatengvox.com - Pasangan selebriti yang kerap bikin netizen baper, Alyssa Daguise dan Al Ghazali, kini…

4 jam ago

Asam Urat Bisa Menyerang Usia Muda, Ini Cara Mencegahnya Sejak Dini

Jatengvox.com - Asam urat sering kali dianggap sebagai penyakit orang tua. Namun, tren gaya hidup…

6 jam ago

Olahraga Ringan di Rumah untuk Jaga Stamina dan Kesehatan Jantung

Jatengvox.com - Menjaga kesehatan jantung tidak selalu harus dilakukan dengan olahraga berat atau pergi ke…

6 jam ago

Kenali 7 Tanda Awal Masalah Ginjal yang Sering Diabaikan

Jatengvox.com - Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan cairan…

6 jam ago

Benarkah Daging Merah Penyebab Utama Asam Urat? Ini Fakta Medisnya

Jatengvox.com - Asam urat adalah kondisi yang sering kali dianggap hanya disebabkan oleh konsumsi daging…

7 jam ago

Terobosan OJK! Perempuan Disabilitas Diberdayakan Jadi Content Creator

Jatengvox.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggagas sebuah kegiatan penuh makna: OJK Digiclass Content Creator…

8 jam ago