Prabowo Tegaskan Efisiensi Anggaran Demi Rakyat, Sindir Birokrasi yang Tak Sejalan

Jatengvox.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang ia terapkan bertujuan untuk kepentingan masyarakat luas.

Salah satu fokus utama penghematan ini adalah memastikan anggaran negara digunakan secara optimal, terutama dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak dan meningkatkan fasilitas pendidikan.

Namun, Prabowo mengungkapkan bahwa kebijakan ini mendapat perlawanan dari pihak-pihak tertentu di dalam birokrasi.

Baca juga:  Pelantikan Prabowo-Gibran Akan Mengundang Anies dan Ganjar sebagai Kandidat Pilpres 2024, Sebuah Momentum Bersejarah

“Ada yang melawan saya, ada, dalam birokrasi, dalam birokrasi. Merasa sudah kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil, ada, saya mau hemat uang. Uang itu untuk rakyat,” ungkapnya saat berpidato dalam Kongres ke-18 Muslimat NU di Surabaya pada Senin (10/2).

Selain itu, Prabowo juga menyoroti kebiasaan sejumlah pejabat yang sering menggunakan anggaran negara untuk perjalanan ke luar negeri dengan dalih perjalanan dinas.

Baca juga:  Pemindahan Ibu Kota Terancam Tertunda? Ini Alasan Jokowi Belum Teken Keppres IKN!

Ia menegaskan bahwa efisiensi harus diterapkan dengan memangkas pengeluaran yang tidak perlu.

“Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu pengeluaran, yang mubazir yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” tegasnya.

Langkah efisiensi ini telah tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.

Baca juga:  Siapkah Muhammadiyah Masuk Kabinet Prabowo-Gibran? Ini Jawaban Tegas Mereka

Pemerintah menargetkan penghematan anggaran hingga Rp306,69 triliun, yang terdiri dari Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga serta Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.

Dengan kebijakan ini, diharapkan anggaran negara dapat digunakan lebih efektif untuk kepentingan rakyat.***

Pos terkait

mandira-ads