Jatengvox.com – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) hari ini, Senin (24/2/2025), di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta.
Acara ini menjadi momen bersejarah karena kehadiran badan tersebut akan berperan penting dalam mengelola dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna memperkuat perekonomian nasional.
“Kami ingin memberitahukan kepada teman-teman bahwa Bapak Presiden akan meluncurkan Danantara pada Senin, 24 Februari 2025, pukul 10.00 WIB di Halaman Tengah Istana Kepresidenan Jakarta,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres Yusuf Permana.
Namun, di balik peresmian ini, sorotan utama justru tertuju pada siapa sosok yang akan memimpin Danantara.
Nama-nama besar mulai bermunculan, menciptakan spekulasi di berbagai kalangan.
Setidaknya ada tiga nama yang santer disebut-sebut bakal menduduki posisi strategis di BPI Danantara.
Mereka adalah Rosan Roeslani, Dony Oskaria, dan Pandu Sjahrir.
Rosan Roeslani disebut-sebut akan mengisi posisi Chief Executive Officer (CEO).
Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM setelah dilantik oleh Presiden Prabowo pada 21 Oktober 2024.
Kariernya di pemerintahan semakin bersinar setelah sebelumnya pernah menjadi Wakil Menteri BUMN II, Dubes RI untuk AS, serta menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia 2015-2021.
Dony Oskaria, sosok yang dikenal luas di industri BUMN dan pariwisata, dikabarkan akan mengisi posisi Chief Operating Officer (COO).
Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN dan sebelumnya sempat dipercaya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Pria asal Sumatera Barat ini memiliki pengalaman panjang di dunia bisnis, termasuk menjadi CEO di berbagai unit usaha di bawah naungan CT Corp.
Pandu Sjahrir, investor muda berbakat yang dikenal sebagai Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia (APBI-ICMA), disebut-sebut akan menduduki posisi Chief Information Officer (CIO).
Pria yang merupakan keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan ini dikenal luas di sektor energi dan teknologi, menjadikannya salah satu kandidat kuat di BPI Danantara.
Pembentukan BPI Danantara dinilai sebagai strategi besar Prabowo dalam memperkuat perekonomian nasional melalui pengelolaan dividen BUMN yang lebih efektif.
Badan ini diharapkan dapat mendorong investasi berkelanjutan serta mengoptimalkan potensi BUMN untuk kepentingan negara dan masyarakat.***